Dark/Light Mode

Podcast Dengan Pemilik Pabrik BIN Cigar Jember

Bamsoet: Cerutu Indonesia Tak Kalah Dari Produk Luar Negeri

Kamis, 22 Oktober 2020 10:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) saat Podcast di kanal YouTube Bamsoet Channel bersama pemilik PT BIN Cigar, Kamis (22/10). (Foto: Dok. MPT)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) saat Podcast di kanal YouTube Bamsoet Channel bersama pemilik PT BIN Cigar, Kamis (22/10). (Foto: Dok. MPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong perkembangan usaha cerutu nasional, khususnya dari daerah Jember yang terkenal penghasil tembakau terbaik dari Indonesia, bisa terus berkembang. Sehingga, para penggemar cerutu tak perlu lagi menghisap cerutu impor dari Kuba, Gurkha, Nikaragua, maupun negara lainnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan cerutu dalam negeri, usaha cerutu nasional juga bisa mensuplai kebutuhan cerutu dunia.

"Selama ini, para penggemar cerutu selalu bangga menghisap cerutu dari Kuba. Para pengusaha cerutu nasional harus bisa melakukan branding yang menarik dan unik. Kualitas tembakau Indonesia termasuk yang terbaik di dunia. Cerutu yang dihasilkan pun sangat bisa bersaing melawan cerutu terbaik Gurkha Black Dragon yang dijual seharga Rp 9 juta per batang. Harganya pun terjangkau di bawah Rp 1 juta. Harga kaki lima, rasa bintang lima," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, di Podcast kanal YouTube Bamsoet Channel, bersama pemilik PT Boss Image Nusantara (BIN Cigar) Febrian Ananta Kahar dan Direktur Utama PT BIN Cigar Imam Wahid Wahyudi sebagai perusahaan nasional penghasil cerutu, Kamis (22/10).

Baca juga : Bamsoet: Vaksin Corona Akan Diproduksi Massal

Ketua DPR ke-20 ini menganggap, kiprah PT BIN Cigar dalam memajukan usaha cerutu nasional patut dicontoh. Walaupun pada saat pandemi Covid-19 permintaan cerutu dalam negeri sempat menurun, dari 5.000-6.000 batang per hari menjadi 1.000-1.500, mereka tak mudah menyerah. Justru berkurangnya permintaan dari dalam negeri, memaksimalkan mereka untuk menembus pasar ekspor ke Malaysia, China, Thailand, Filipina, bahkan Yunani. Saat ini, PT BIN Cigar memproduksi 60-an merek cerutu untuk pasar dalam negeri dan 30-an merek cerutu pasar luar negeri.

"Pemerintah juga telah mengeluarkan banyak kebijakan untuk memajukan usaha cerutu nasional. Salah satunya melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.10/2019 yang membatasi hanya 5 batang cerutu yang mendapat pembebasan cukai. PMK yang berlaku efektif mulai 30 Januari 2020 ini bertujuan untuk membatasi masuknya cerutu dari luar negeri. Sehingga cerutu lokal semakin banyak peminatnya," jelas Bamsoet.

Baca juga : Ngobras Bareng Pengrajin Rumah Kayu di Bali, Bamsoet: Karya Ukir Indonesia Lebih Bagus dari Impor

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menjelaskan, berkembangnya usaha cerutu nasional akan semakin membuka banyak kesempatan lapangan pekerjaan bagi penduduk Indonesia. Di sisi lain, perputaran uang juga tak lari ke luar, melainkan tetap berada di dalam negeri. Apalagi di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, Indonesia membutuhkan banyak lapangan pekerjaan.

"Pandemi Covid-19 juga telah membuka mata kita semua untuk tak lagi bergantung impor. Di saat krisis seperti inilah kita kembali menyadari untuk saling menguatkan satu sama lain, menguatkan kembali ikatan emosional kebangsaan yang sebelumnya tercerai berai, menguatkan kembali rasa memiliki antar sesama saudara sebangsa. Sehingga kita bisa Berdikari secara ekonomi dengan memaksimalkan potensi dalam negeri. Jika dahulu bangga memakai barang impor, kedepan justru sebaliknya. Setiap anak bangsa, termasuk penggemar cerutu, harus bangga menggunakan produksi dalam negeri. Mencintai produk dalam negeri tak lagi hanya sebatas jargon, melainkan menjadi gaya hidup yang membanggakan," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.