Dark/Light Mode

Jangan Tukar Suara Dengan Uang

HNW Ajak Pilih Calon Kepala Daerah Pro Rakyat

Rabu, 25 November 2020 21:41 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang Pilkada serentak 9 Desember mendatang,  Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengajak masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam menentukan kepala daerah. Caranya, memanfaatkan hak pilih yang dimiliki untuk mendukung  pasangan calon kepala daerah yang berkualitas. Jangan sampai, hak pilih yang dimiliki disia-siakan, dan tidak digunakan untuk memilih calon kepala daerah yang baik. Atau malah dijual dengan  harga yang murah. Misalnya saja, ditukar  dengan beras atau uang.

 "Sekarang kita memiliki kesempatan untuk membangun daerah, dengan cara memilih pemimpin yang baik. Yang bisa bersikap adil, amanah dan membela kepentingan masyarakat," kata HNW.

Baca juga : AHY Ajak Warga Medan Pilih Pemimpin Amanah Dan Pro Rakyat

Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid secara daring, saat menjadi pembicara pada acara Temu Tokoh Nasional / Kebangsaan dihadapan Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Acara tersebut berlangsung di Aula SD IT Ibu Harapan Bengkalis,  Jalan Wonosari Tengah, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (24/11). Ikut hadir pada acara tersebut Ketua IKADI Kabupaten Bengkalis, Ustad Bahruddin  Ashuri, S. HI.

Selain Hidayat,  acara tersebut juga menghadirkan pembicara pendamping, yakni  Dr. Haris Riadi, S. Ag., M. Ag.

Baca juga : Tito Minta Kepala Daerah Tambah Ruang Karantina

Hak pilih yang dimiliki masyarakat untuk menentukan pemimpinnya, papar HNWt, adalah buah Reformasi. Dulu, sebelum Reformasi, pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. Namun setelah reformasi, UUD NRI Tahun 1945, memberikan kedaulatan kepada masyarakat untuk memilih langsung pemimpinnya. Karena itu, kesempatan tersebut harus dimanfaatkan  sebaik-baiknya. 

"Keputusan memberikan kedaulatan kepada rakyat Indonesia dilakukan melalui pertimbangan matang oleh berbagai kalangan termasuk  akademisi dan tokoh agama. Karena itu  kesempatan memilih kepala daerah, ini  harus digunakan sebaik-baiknya, bukan malah dikafir-kafirkan ataupun dibid'ahkan," katanya. 

Baca juga : Tito Minta Kepala Daerah Proteksi Kegiatan Sekolah Tatap Muka

Menggunakan hak pilih dengan baik, lanjut HNW,  merupakan salah satu cara menjaga dan melestarikan warisan para pendiri bangsa, termasuk ulama dan umaro. Karena NKRI yang diproklamirkan pada 17 Agustus merupakan buah jihad dan ijtihad para ulama dan  umaro. Tak sedikit sultan dan raja yang menyerahkan kekuasaannya untuk bergabung dengan NKRI. Salah satunya adalah Sultan Syarif Kasim II,  Raja di Kesultanan Siak Indrapura  Riau.  Beberapa saat setelah Indonesia merdeka Sultan Syarif Kasim II menyerahkan kedaulatan kerajaan yang dipimpinnya kepada pemerintah NKRI di Jakarta. Ia memilih bergabung dengan NKRI. Ia juga menyerahkan tanah, mahkota kerajaan berbahan emas serta uang sebesar 13 juta Golden, setara dengan Rp. 1,3 triliun. QAR

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.