Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kenalkan Motor Kuning BS Elektrik, Bamsoet Ingin Percepat Migrasi Ke Kendaraan Listrik

Jumat, 12 Februari 2021 13:07 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Atta Halilintar saat mengenalkan Motor Kuning Listrik Bike Smart (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Atta Halilintar saat mengenalkan Motor Kuning Listrik Bike Smart (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) memperkenalkan Motor Kuning Listrik Bike Smart (BS elektrik) berlogo kepala macan dengan tampilan futuristik yang elegan. Peluncuran ini sebagai bagian dari visi dan misi IMI untuk negeri, yakni mempercepat migrasi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan bermotor listrik. 

"Selain ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara, motor listrik BS juga ramah 'kantong' karena harganya yang sangat terjangkau, hanya berkisar Rp 10 juta. Kehadiran Motor Kuning Listrik BS elektrik yang diproduksi di Gresik, Jawa Timur, dengan kandungan komponen dalam negeri 60 persen untuk pemasaran menjadi penguat perekonomian rakyat di tengah pandemi Covid-19. Sebab, mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sekaligus memberikan multiplier effect ekonomi yang besar bagi sektor penunjang lainnya," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, di Jakarta, Jumat (12/2). 

Baca juga : Terima Direksi Hyundai, Bamsoet Dorong Penggembangan Mobil Listrik Di Indonesia

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada 2019, sebanyak 6,05 juta unit motor berbahan bakar minyak terjual ke masyarakat. Secara keseluruhan, diperkirakan ada 143,75 juta motor berbahan bakar minyak yang berada di berbagai wilayah Indonesia. 

"Tak heran jika tingkat pencemaran udara di Indonesia cukup tinggi. Sekaligus menunjukkan betapa besarnya subsidi BBM yang harus ditanggung negara. Dengan beralih ke motor listrik, kondisi pencemaran udara sangat bisa ditekan. Pengeluaran rutin yang selama ini dikeluarkan masyarakat untuk merawat motor konvensional bisa dialihkan untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Lantaran kendaraan listrik tidak menuntut perawatan yang mahal, sebagaimana terjadi pada kendaraan konvensional," jelas Bamsoet. 

Baca juga : Program Tilang Elektronik Bisa Pangkas Pelanggaran Dan Tutup Celah Praktik Suap

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, pengeluaran negara untuk subsidi BBM yang dalam rentang waktu 2014-2019 saja jumlahnya mencapai Rp 700 triliun, dan di APBN 2021 subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun, kedepannya bisa dialihkan ke berbagai sektor lain. Seperti kesehatan, pendidikan infrastruktur, hingga pengembangan riset dan teknologi. 

"Jarak tempuh motor listrik BS bisa mencapai 45 Km sekali isi baterai. Kebutuhan chargingnya tidak terlalu memakan waktu, cukup 6-8 jam baterai sudah terisi penuh. Jadi bisa diisi malam hari, pagi harinya bisa digunakan kembali untuk menunjang aktivitas masyarakat," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.