Dark/Light Mode

Terima Dubes Kanasugi Kenji

Bamsoet Dorong Perusahaan Otomotif Jepang Kembangkan Kendaraan Listrik Di Indonesia

Senin, 15 Februari 2021 13:47 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) menerima Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, di Ruang Kerja Ketua MPR, di Jakarta, Senin (15/2). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) menerima Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, di Ruang Kerja Ketua MPR, di Jakarta, Senin (15/2). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak perusahaan otomotif asal Jepang menanamkan investasi untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Pengembangan ini penting untuk meramaikan pasar kendaraan listrik dunia yang saat ini baru dikuasai Amerika Serikat (Tesla), China (Wuling), dan Korea Selatan (Hyundai).

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menerangkan, masyarakat Indonesia yang sangat familiar dengan produk Jepang. Masyarakat ini sudah tak sabar menunggu lahirnya kendaraan listrik dari Jepang. Kerja sama otomotif yang selama ini sudah terjalin antara Indonesia dengan Jepang menjadi modal besar bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama otomotif di bidang kendaraan listrik. 

“Selain memiliki potensi pasar terhadap 270 juta lebih penduduk Indonesia, kendaraan listrik hasil kerja sama Jepang dengan Indonesia juga bisa diekspor ke 625 juta penduduk ASEAN, maupun 4,5 miliar penduduk Asia," ujarnya usai menerima Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, di Ruang Kerja Ketua MPR, di Jakarta, Senin (15/2).

Baca juga : Ini Alasan Tahun Baru Imlek Dirayakan Di Indonesia

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, ekspor kendaraan listrik yang dihasilkan Indonesia dengan Jepang tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Mengingat kedua negara sudah bekerja sama mengembangkan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, sebagai terminal ekspor kendaraan otomotif asal Indonesia.

"Melalui total investasi yang dikucurkan mencapai Rp 50 triliun, Pelabuhan Patimban merupakan modal besar bagi Indonesia dan Jepang dalam menghadapi ASEAN Connectivity 2025. Dari Indonesia, didukung kerja sama dengan Jepang, pasar otomotif Asia, bahkan dunia harus bisa kita kuasai bersama," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga meminta Pemerintah Jepang mempermudah akses ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan Indonesia ke Jepang. Saat ini, prosesnya agak terhambat karena berbelitnya prosedur seperti food safety traceability and food safety sustainability yang dilakukan pemerintah Jepang.

Baca juga : Kenalkan Motor Kuning BS Elektrik, Bamsoet Ingin Percepat Migrasi Ke Kendaraan Listrik

"Penurunan tarif bea masuk yang saat ini memberatkan bisa menjadi angin segar bagi peningkatan kerjasama kedua negara. Sehingga bisa semakin meningkatkan nilai perdagangan antara Indonesia dengan Jepang. Menurut catatan Japan-Indonesia Partnership Lounge (JAIPONG), total nilai perdagangan Indonesia-Jepang pada tahun 2020 (periode Januari-Oktober) mencapai 19,9 miliar dolar AS (setara Rp 276 triliun). Total nilai ekspor mencapai 11,1 miliar dolar AS (setara 154 triliun) dan impor sebesar 8,8 miliar dolar AS (setara Rp 122 triliun)," terang Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini juga menyampaikan duka cita atas musibah gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter yang mengguncang prefektur Miyagi dan Fukushima di wilayah Tohoku, Jepang. Kejadian tersebut merupakan gempa bumi terbesar kedua yang mengguncang Jepang sejak 2011.

"Menurut keterangan Duta Besar Jepang, sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut. Dengan pengalaman yang dimiliki, Jepang pasti bisa melalui musibah ini dengan baik. Sebagai sahabat, Indonesia siap memberikan bantuan apapun yang dibutuhkan," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.