Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terima Dubes Muhammad Iqbal, Bamsoet Dorong Kesepakatan Ekonomi RI- Turki Disegerakan

Kamis, 29 April 2021 17:18 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) bersama Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, di Jakarta, Kamis (29/4). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) bersama Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, di Jakarta, Kamis (29/4). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung agar Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Turki (Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement/IT-CEPA) bisa segera diselesaikan pada tahun ini. Ini sebagai tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Juli 2017 di Turki, dalam meningkatkan perdagangan Indonesia-Turki mencapai 10 miliar dolar AS pada 2023.

"Hingga September 2020, nilai perdagangan Indonesia-Turki mencapai sekitar 958.400 dolar AS. Sebelumnya, di 2019, nilai perdagangan kedua negara mencapai 1,6 miliar dolar AS. Sejak 2015, Indonesia selalu menikmati surplus perdagangan. Pada 2019, surplusnya bahkan mencapai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15 triliun. Melalui IT-CEPA, dengan salah satu poin pentingnya penghilangan bea masuk untuk ekspor dan impor beberapa komoditas dari kedua negara, diharapkan surplus Indonesia semakin meningkat," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, di Jakarta, Kamis (29/4).

Baca juga : Kadin Kaltim Dukung Arsjad Rasjid Genjot Pertumbuhan Ekonomi Di Daerah

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, melalui IT-CEPA, Indonesia akan tetap menjadi mitra strategis bagi Turki dalam menjangkau pasar ASEAN yang memiliki market penduduk mencapai 625 juta jiwa atau 8,8 persen penduduk dunia. Sebaliknya, Indonesia juga tetap menjadikan Turki sebagai negara kunci dalam menjangkau pasar Timur Tengah dan Eropa.

"Ekspor unggulan Indonesia ke Turki antara lain produk berbahan baku karet alam, minyak hewani dan nabati, serat tekstil buatan tangan, pita buatan tangan, serat tekstil, karet, dan produk karet. Sedangkan ekspor utama Turki ke Indonesia antara lain produk berbahan besi dan baja non-paduan, tembakau dan produk tembakau, produk kimia organik, karpet, serat tekstil dan produknya, serta sereal dan produk sereal," jelas Bamsoet.

Baca juga : Terima Panitia Indonesia Pasti Bisa, Bamsoet Dorong Penguatan Karakter Bangsa

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga menyoroti progres penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah Turki. Hingga pertengahan April 2021, dari sekitar 83,6 juta penduduk, Turki telah menyuntikkan lebih dari 20 juta dosis vaksin Covid-19 ke warganya. Jumlah warga yang sudah menerima dosis pertama mencapai 12 juta orang, termasuk Presiden Erdogan yang telah disuntik vaksin Sinovac pada 15 Januari 2021.

"Data Worldometers mencatat, per 28 April 2021, jumlah warga Turki yang terkena Covid-19 mencapai sekitar 4,7 juta jiwa, tertinggi ke-6 dunia setelah Amerika Serikat, India, Brazil, Perancis, dan Rusia," sorot Bamsoet.

Baca juga : Dukung Persiapan MotoGP, Bamsoet Dorong Pembangunan Homestay Di Mandalika

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, pada 16 April 2021, kasus harian di Turki mencapai puncaknya, sekitar 63 ribu warga terkena Covid-19. Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekitar dua minggu lalu pemerintah Turki memberlakukan jam malam mulai Pukul 19.00 hingga 05.00. Mulai 29 April hingga 17 Mei 2021, ditingkatkan dengan menerapkan lockdown.

"Sama halnya seperti Indonesia dan negara dunia lainnya, Turki juga masih berperang menghentikan penyebaran virus Covid-19. Sebagai sahabat, kita berharap Turki bisa segera keluar dari pandemi Covid-19, begitupun dengan Indonesia. Sehingga people to people contact melalui perjalanan wisata dan pendidikan antar penduduk kedua negara bisa kembali menggeliat," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.