Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Cegah Lonjakan Covid-19
Senayan Peringatkan ASN Jangan Ambil Keuntungan
Selasa, 4 Mei 2021 07:19 WIB
Sebelumnya
Mardani mengingatkan, pandemi yang terjadi masih panjang. Pemerintah harus keras untuk hal ini, tidak perlu kebijakan populis. Demi kesehatan dan keselamatan bersama. “Kita bisa belajar dari New Zealand yang pernah menutup wilayah, ketat, menurunkan angka positif hingga zero. Bahkan mengembalikan keseharian dan masih tetap aman,” tuturnya.
Sementara Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher, menyoroti ratusan warga negara India yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat sewaan. Masuknya warga negara India yang memiliki izin tinggal (KITAS) ini mengkhawatirkan, karena tingginya kasus Covid-19 di negara tersebut. Ironinya, beberapa orang di antaranya lolos karantina, diduga karena menyogok.
Baca juga : MKD Pastikan Tidak Ikut Campur Penyelidikan KPK Di DPR
Atas dasar itu, dia meminta pemerintah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap petugas Bandara Soekarno-Hatta. Kasus ini, ujarnya, hanya yang kebetulan terungkap. Yang tidak terungkap, bisa jadi lebih banyak.
“Pastikan seluruh petugas di bandara yang memiliki wewenang terkait diperiksa. Saya menduga ada mafia karantina kesehatan yang melibatkan orang dalam,” ungkap Netty.
Baca juga : Komisi IX DPR Sebut Mafia Karantina Bukti Pengawasan di Bandara Lemah
Dia meminta agar kasus mafia karantina ini dibongkar sampai ke akar-akarnya. Netty tidak ingin kasus ini berhenti hanya di tersangka saja, tapi harus sampai mengungkap seluruh jaringan mafia karantina kesehatan. “Jangan sampai terulang lagi,” tegas Nettty. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya