Dark/Light Mode

Di Hadapan Komisi I DPR, KSAL Paparkan Kronologis Kecelakaan Nanggala-402

Jumat, 7 Mei 2021 19:22 WIB
Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Komisi DPR pada Kamis (6/5). (Dok. Dinas Penerangan AL)
Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Komisi DPR pada Kamis (6/5). (Dok. Dinas Penerangan AL)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memaparkan kronologis kecelakaan KRI Nanggala-402 saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Komisi DPR pada Kamis (6/5).

Laksamana Yudo memberi penjelasan terkait tragedi Kapal selam milik TNI AL itu mulai dari tahap persiapan kapal akan melaksanakan latihan, saat melaksanakan penyelaman, hingga kapal kehilangan kontak dan dinyatakan tenggelam yang dilanjutkan dengan proses pencarian.

"Latihan penembakan torpedo yang dilaksanakan KRI Nanggala-402 merupakan latihan rutin dengan tujuan untuk melatih kemampuan prajurit,” ujar KSAL.

Baca juga : Apresiasi Komisi X DPR, BPIP: Pancasila Bukan Hafalan

Hadir dalam RDP tersebut, Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid, para Wakil Ketua Komisi DPR serta anggota Komisi I DPR dari 9 Fraksi membahas tiga agenda yaitu penjelasan tentang peristiwa KRI Nanggala-402, Kondisi terkini Alutsista TNI AL dan rencana modernisasi alutsista TNI AL khususnya kapal selam.

Menurut Yudo, latihan penembakan torpedo SUT baik kepala perang maupun kepala latihan dengan berbagai sasaran baik kapal permukaan maupun target latihan lainnya sudah sering dan terbiasa dilakukan oleh KRI Nanggala-402 bahkan sudah 17 kali.

KRI Nanggala-402 juga pernah menenggelamkan sasaran saat melaksanakan latihan di perairan Bali.

Baca juga : May Day, Wakil Ketua Komisi II DPR Minta Pemerintah Perhatikan Kesejahteraan Tenaga Honorer

"Dari sisi kesiapan latihan KRI Nanggala-402 masih layak untuk melaksanakan latihan karena sudah diuji geladi tugas tempur tingkat I maupun tingkat II sebagai persyaratan untuk kapal-kapal pada latihan tingkat III terpadu antarsatuan,” ungkap Kasal.

Laksamana Yudo juga menyampaikan riwayat pemeliharaan KRI Nanggala-402 kurun waktu 2012 sampai dengan 2021, di mana pada tahun 2012 dilaksanakan pemeliharaan tingkat overhaul di Korea.

Selanjutnya, setiap tahun dilaksanakan proses pemeliharaan tingkat menengah di Kotama hingga tahun 2020 dilaksanakan pemeliharaan menengah dan docking dan dalam rangka latihan tahun 2021 dilaksanakan pemeliharaan tingkat menengah.

Baca juga : Bank Mantap Berikan Santunan Asuransi Keluarga Korban Kru KRI Nanggala 402

Di hadapan anggota Komisi I DPR RI, KSAL juga menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan pasca kejadian sebagai wujud belasungkawa yang mendalam.

Di antaranya melaksanakan pendampingan terhadap keluarga korban oleh tim Psikologi dan Bintal Selain itu, membantu Pendidikan putra-putri prajurit KRI Nanggala yang gugur serta menganugerahkan Bintang Jalasena Nararya dan kenaikan pangkat oleh pemerintah serta memberikan bantuan tempat tinggal.

Turut hadir Komandan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Dr Agung Prasetiawan, Kabais TNI Letjen Joni Supriyanto, Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda Muhammad Ali, Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksda TNI Didik Setiyono, Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksda TNI Puguh Santoso, Panglima Komando Armada (Pangkormada) II Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, dan Komandan Sekolah Staf dan Komando  Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati serta pejabat terkait dari Mabes TNI dan Mabesal. [DR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.