Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amalia menekankan, pendidikan vokasi tidak hanya menciptakan siswa siap kerja, tapi juga harus mampu mencetak siswa yang bisa menciptakan lapangan kerja.
Pernyataan tersebut dia ungkapkan saat rapat kerja Komisi X dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Baca juga : Gus AMI: Wacana Pajak Pendidikan Mengkhianati Konstitusi
"Terkait dengan pendidikan vokasi, kami masih memandang bahwa program yang dibuat bobotnya masih untuk mencari kerja, bukan untuk menciptakan kerja. Karenanya, ke depan harus makin mengutakan kemampuan siswa dan mahasiswa vokasi kita agar mereka mampu menciptakan lapangan kerja," papar Ledia di ruang rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (15/6).
Sampai saat ini, belum ada solusi untuk mengatasi masalah penciptaan lapangan kerja. Maka upaya menghadirkan lulusan vokasi yang berkualitas akan sia-sia.
Baca juga : Gus AMI Sebut NU Penopang Indonesia Saat Pandemi
"Karena ketika lulus pun para jebolan pendidikan vokasi tetap sulit mendapatkan pekerjaan," ingatnya.
Tak hanya itu, Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menyinggung soal riset dan inovasi di perguruan tinggi.
Baca juga : Dukung Erick, Komisi VI Dorong Bank Digital Andalan Plat Merah
Menurutnya di tahun anggaran 2022, riset dan inovasi belum tersentuh. Padahal ini adalah amanat Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2019 tetang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
"Riset dasar harus berkembang dari perguruan tinggi, dari situ akan berkembang riset terapan dan inovasi-inovasi," tandas Ledia. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
