Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Ungkap Pabrik Narkotika Milik WNA, Polres Jakbar Dapat Jempol Ketua MPR
Minggu, 5 September 2021 23:14 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi atas kinerja Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat yang telah berhasil membongkar aktivitas produksi Narkotika jenis sabu di daerah Karawaci dan Cikini yang dilakukan jaringan narkotika internasional yang merupakan WNA asal Iran. Menurut dia, capaian keberhasilan Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat dalam membongkar pabrik narkoba jaringan internasional tersebut patut dan sangat layak untuk diapresiasi masyarakat dan Institusi Polri.
Politisi yang akrab disapa Bamsoet itu menegaskan, produksi narkoba yang dilakukan WNA Iran itu sangat membahayakan masa depan generasi muda Indonesia. “Bayangkan jika aktivitas produksi tersebut tidak terungkap, berapa juta orang yang akan rusak akibat pengaruh narkoba tersebut. Terlebih ini melibatkan jaringan narkoba internasional," ujarnya, Minggu (5/9).
Bamsoet menambahkan, di tengah pandemi ini, ketika masyarakat disibukkan dengan penanganan Covid-19, para pelaku kejahatan narkoba banyak memanfaatkan dengan melakukan aksinya. Mereka mengira, petugas Kepolisian tidak akan mengendus lantaran ikut sibuk dalam penanganan Covid-19 saat ini.
Namun, Polisi tidak pernah dia. Terbukti jajaran pasukan Bhayangkara tetap semangat dalam memberantas peredaran gelap narkoba. Hasilnya, kegigihan Polres Jakarta Barat yang dipimpin AKBP Ady Wibowo mampu membongkar pabrik sabu jaringan internasional. "Ini hasil ungkap yang sangat membanggakan dan patut diapresiasi " kata bamsoet
Dia pun mendorong Polri untuk mengembangkan lebih jauh jaringan internasional peredaran narkoba yang beroperasi di Indonesia. Sehingga bisa mendeteksi dan menangkap para bandar dan pengedar lainnya.
"Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa, ditambah dengan kondisi geografis berupa negara kepulauan menjadi pangsa pasar menggiurkan bagi para bandar dan pengedar narkoba. Polri tak boleh membiarkan para bandar dan pengedar narkoba berpesta pora di negeri ini," pesan Bamsoet. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya