Dark/Light Mode

Jaga Kedaulatan NKRI, HNW Ingatkan Pentingnya Rawat Persatuan Umat

Jumat, 17 September 2021 08:07 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan pentingnya merawat dan menjaga persatuan di kalangan umat Islam. Hal ini sebagai wujud kontribusi untuk menjaga persatuan antara sesama anak bangsa dari sejumlah provokasi yang hendak merusaknya.

"Terutama upaya mereka yang hendak memecah persatuan umat, dengan cara  mendiskreditkan umat beragama, baik dengan memberikan stigma tidak Pancasilais dan radikal, perlakuan yang tidak adil kepada tokoh agama, bahkan sampai menistakan agama. Itu semua merupakan provokasi yang hendak melemahkan persatuan antara sesama anak bangsa," demikian disampaikan HMW saat memberikan sambutan Training Intisab PD Persatuan Ummat Islam (PUI) Jakarta Selatan, Rabu (15/9).

Di bulan September seperti sekarang ini, lanjut HNW, bangsa ini diingatkan dengan Jenderal Besar A. H. Nasution yang menyampaikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) memakai cara adu domba antara Pancasila dengan Islam untuk merusak persatuan bangsa.

Karenanya, tepat jika PUI meenyegarkan ingatan sejarah dan komitmen keharusan menguatkan persatuan umat dan bangsa dari upaya-upaya provokasi dan adu domba serupa. Anggota DPR Dapil DKI Jakarta II ini menggarisbawahi peran penting yang diemban PUI dalam melanjutkan sejarah persatuan umat dan bangsa untuk bersama-sama sukseskan perjuangan untuk Indonesia Merdeka.

Baca juga : Pemerintah Ingatkan Warga Positif Covid-19 Jangan Nekat Ke Tempat Umum

Sebagaimana telah diberikan keteladanannya oleh para pendiri PUI. KH. Abdul Halim, KH. Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsudin, ketiganya bukan hanya sebagai pendiri PUI, juga founding fathers republik ini dengan berkiprah aktif di BPUPK.

Bahkan, sesuai nama organisasi Persatuan Ummat Islam, bertiga bersama para tokoh-tokoh ormas Islam, Partai Islam dan elemen bangsa dari beragam suku, agama dan organisasi lainnya bersatu bersama-sama di BPUPK.

Mereka ikut menghadirkan keteladanan besar dalam menghadirkan toleransi, persaudaraan dan bersatu dalam kesepakatan perjuangan bagi terwujudnya Indonesia merdeka.

"Jauh dari egoisme, kecanggungan, arogansi, intoleransi, tetapi yang dikedepankan adalah kemaslahatan terbesar bagi suksesnya perjuangan umat dan bangsa, mereka aktif bermusyawarah dengan bekal iman, ilmu, adab yang luhur, dan tanggung jawab untuk suksesnya perjuangan Indonesia Merdeka," jelas HNW.

Baca juga : Mahfud MD: Misi Mulia Insan Perhubungan Mempersatukan Bangsa

Saat ini, kata HNW, PUI bersama seluruh elemen bangsa lainnya sangat diperlukan peran nyatanya dalam merawat kemerdekaan dengan melanjutkan persatuan bangsa yang sudah dicita-citakan para pendiri Republik Indonesia, dari segala bentuk penjajahan gaya baru.

"Kita sangat diresahkan dengan bentuk-bentuk pecah belah bangsa, dengan gerakan separatisme, maupun pembelahan bangsa akibat politik pemilu, maupun ketidakadilan hukum dan ekonomi, juga hadirnya penjajahan-penjajahan, baik neo-imperialisme, neo-kolonialisme, bahkan neo-komunisme, yang terus berupaya membahayakan serta merusak kesatuan dan eksistensi NKRI dengan berbagai cara," tuturnya.

Dari mulai upaya normalisasi komunisme, mencabut TAP MPRS Nomor XXV / 1966 yang membubarkan PKI, dan mengaburkan fakta sejarah PKI sebagai pelaku kudeta berdarah pada 30 September 1965 sebagaimana dalam Kamus Sejarah Indonesia versi Dirjen Kebudayaan, dihilangkannya frasa Agama dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035. Juga iklan LGBT yang menyusup kepada anak-anak kita melalui Youtube, bahkan tindakan-tindakan penistaan agama yang sengaja dilakukan sejumlah pihak.

Pihaknya sebagai organisasi politik di DPR selalu siap bersama elemen umat dan bangsa lainnya dalam mengoreksi dan mewaspadai segala upaya pecah belah semacam itu yang sangat bertentangan dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia, sebagaimana dicontohkan para pendiri PUI bersama tokoh-tokoh bangsa lainnya.

Baca juga : Bamsoet Ajak Komunitas Dewata EVi Sosialisasi Pentingnya Kendaraan Listrik

Oleh karenanya, Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini mendukung sikap PUI agar melanjutkan sejarah perjuangannya dalam menghadirkan persatuan umat dan bangsa. Termasuk dengan memperjuangkan diangkatnya KH. Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional demi menjadi teladan persatuan bagi generasi masa kini.

"Catatan sejarah perjuangan KH. Ahmad Sanusi di BPUPK, di PUI, maupun di medan perjuangan lainnya, sangat penting untuk diabadikan sebagai teladan besar dalam merawat persatuan Indonesia," tutup HNW. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.