Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ingin Nyaman Jalankan Ritual, Masyarakat Adat Sunda Curhat Ke MPR
Selasa, 19 Oktober 2021 11:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sejumlah masyarakat adat Sunda menyampaikan aspirasi kepada Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Mereka berasal dari Kabuyutan Deyeuh Luhur, Gegerkalong, Bandung, Kabuyutan Pakarang Adat, dan guru besar jawara pencak Gegerkalong.
Para perwakilan masyarakat adat tersebut membutuhkan pendampingan dan solusi atas berbagai persoalan yang mereka hadapi. Salah satunya adalah bagaimana mereka tetap bisa menjalankan berbagai ritual adat dengan aman, nyaman, dan tanpa gangguan dari pihak manapun.
Panglima Pakarang Adat Boboy Yudha mengatakan, selama ini masyarakat adat juga ingin berkontribusi terhadap pembangunan bangsa melalui pelestarian tradisi-tradisi leluhur yang selalu dijaga kelestariannya.
Baca juga : Sahabat Ganjar Bantu Masyarakat Terdampak Covid Di Bocimi
Sayangnya, setiap tahun ketika menggelar ritual adat, pihaknya sering mendapatkan gangguan dari pihak-pihak tertentu yang menilai ritual adat yang mereka lakukan menyimpang.
"Setiap tahun ketika melakukan ritual adat di Kota Bandung, ada gangguan dari kelompok-kelompok yang tidak suka. Kami dibilang bi’dah, musyrik, dan lain-lain. Padahal apa yang kami lakukan itu justru kami ingin menguatkan tradisi adat yang sudah dilakukan leluhur kami," ujarnya saat bertemu Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/10).
Dia berharap, ke depan tidak ada lagi gangguan dari pihak manapun terhadap masyarakat adat sehingga bisa menjalankan kegiatannya dengan lancar dan bisa berkontribusi untuk bangsa.
Baca juga : Menkes Pastikan Masyarakat Adat Dapat Akses Vaksin
Sementara itu, Gus Jazil mengatakan, Indonesia adalah bangsa besar yang terbangun dari beragam budaya, tradisi, serta adat istiadat.
"Kita hidup sampai hari ini karena kearifan adat Indonesia yang beragam, termasuk adat Sunda. Nah terkadang ada mispresepsi antara katakanlah aparat pemerintahan dengan masyarakat adat, atau masyarakat adat yang belum dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang terkadang kalau tidak ada penyambungnya, masyarakat adat justru dianggap pengganggu. Ini yang dirasakan teman-teman Kabuyutan Sunda," tuturnya.
Karena itu, Gus Jazil meminta, pemerintah mulai tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota agar bisa duduk bersama, saling berkomunikasi dengan baik.
Baca juga : Soal Komik Superman Biseksual, DPR: Masyarakat Harus Kritis
"Kita tahu masyarakat adat adalah penopang NKRI. Nilai-nilainya, norma-norma, termasuk adat Sunda ini perlu kita bina dan lestarikan bersama-sama," katanya.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyarankan, masyarakat adat Sunda mendaftarkan perkumpulan atau organisasinya ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sehingga keberadaannya memiliki legalitas di mata hukum dan negara.
"Negara pasti akan melindungi masyarakat yang berserikat. Negara tidak akan menghalangi orang untuk berserikat, termasuk bagi masyakarakat adat Sunda," tegasnya. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya