Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Selalu Serukan Lawan Mafia Pangan
Di Era Amran, Swasembada Pangan Bukan Sekadar Retorika
Senin, 27 Mei 2019 23:06 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota DPD asal Papua Pdt Charles Simaremare menilai salah satu kelebihan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam mendorong kinerja sektor pertanian adalah keberaniannya memberantas mafia pangan. Keberanian Amran melawan mafia pangan ini pula yang menjadi salah satu kunci terus membaiknya sektor pertanian di era pemerintahan Joko WIdodo - Jusuf Kalla.
“Sikap tegasnya melawan mafia pangan inilah yang membuat Amran akan selalu terus diingat publik. Sebab dimana-mana beliau selalu teriak memberantas mafia pangan. Saya kira Itu sebuah keberanian yang harus diapresiasi," kata Charles, Senin (27/5).
Charles berpendapat, tidak mudah menegakan sanksi hukum kepada mafia pangan. Sektor pertanian selama ini identik melekat dengan mengguritanya mafia pangan."Namun di tangan pak Amran, identik itu mau diubah. Mafia pangan jangan coba main-main di masa Pak Amran. Sudah banyak juga diproses hukum," ujar Charles.
Karena itu, Charles angkat jempol atas keberanian Amran menindak mafia pangan. Menurutnya, hal ini menjadi bukti nyata keberpihakan Amran kepada petani dan tentunya masyarakat konsumen. “Mengguritanya mafia pangan ini merupakan pemicu ketersediaan kebutuhan masyarakat di pasaran. Tetapi Amran Sulaiman selama ini mampu menjaga pangan di pasaran dengan penindakan tegas ke mafia pangan,” tambah dia.
Pendapat senada dilontarkan oleh Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia. Menurutnya, sikap Amran yang selalu menyuarakan penolakan impor pangan dari luar dan kegigihannya untuk terus mendorong agar kebutuhan pangan bisa disediakan melalui peningkatan produksi dalam negeri menunjukkan bahwa Amran selalu berupaya memuliakan petani. Salah satu tindakan nyata yang dilakukan Amran adalah penolakannya terhadap impor jagung dari Argentina.
Baca juga : Cianjur Siap Sukseskan Program Swasembada Bawang Putih 2021
Bahlil menuturkan, dengan derasnya impor, seperti jagung, tentu akan berpengaruh terhadap daya saing harga di tingkat petani. Justru di pemerintahan saat ini, sektor pangan terus diupayakan untuk terus mampu bersaing di pasar dunia. "Amran sudah menjaga kerja dan perekonomian petani jagung supaya tetap sejahtera. Kita tidak selalu impor, bisa juga ekspor," kata Bahlil.
Tidak bisa dipungkiri, kata dia, impor pangan ini selalu ada permainan mafia pangan di dalamnya. Dia pun tidak heran kalau kerja keras pemerintah untuk mengejar swasembada pangan mendapat perlawanan dari segelintir pihak."Impor pangan itu kan ada juga yang ulahnya mafia. Mengambil kesempatan dan keuntungan memanfaatkan kebutuhan pangan kita. Kasihan petani kalau kita mampu produksi tapi impor," ujar Bahlil.
Terpisah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengharapkan Presiden RI Terpilih Joko Widodo tidak mengendorkan kinerja pemerintah di sektor pertanian pada periode 2019-2024.
“Kami akui pemerintahan Jokowi - JK pada lima tahun terakhir telah memberikan perhatian yang besar terhadap sektor pertanian secara umum, ataupun petani khususnya. Untuk itu kami harapkan kinerja yang sudah dibangun tersebut bisa dipertahankan, dan bahkan ditingkatkan,” kata Winarno.
Salah satu perhatian besar pemerintahan Jokowi kepada petani, kata Winarno adalah pemberian bantuan sarana prasarana pertanian dalam skala besar. Menurutnya, baru di era Amran inilah, bantuan kepada petani sangat massif. Bantuan tersebut berupa peralatan pertanian modern seperti traktor, transplanter, combine harvester dan bahkan alat berat seperti ekstravator.
Baca juga : KPSN Minta PN Banjarnegara Paksa Sekjen PSSI untuk Hadir Sidang
“Padahal sebelumnya petani-petani kecil tidak memiliki akses terhadap peralatan modern tersebut. Penyuluh juga diarahkan memberikan pelatihan dan pendampingan sehingga petani pun tidak gagap dalam mengoperasikan alat-alat tersebut,” ungkapnya.
Secara khusus, Winarno juga berterimakasih pada Jokowi yang telah memilih orang profesional untuk menempati kursi Menteri Pertanian pada periode 2014-2019.
“Saya sebelumnya tidak kenal Pak Amran. Tapi ketika bertemu dan mendengarkan visi dan misi beliau, saya sudah bisa melihat Pak Amran akan membawa perubahan besar pada pembangunan pertanian. Dan itu terbukti dengan berbagai capaian yang diraihnya saat ini,” terang Winarno.
Amran menurutnya, memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan visi dan misinya, terutama dalam mencapai swasembada pangan. Untuk pertama kalinya, Winarno melihat pejabat yang secara sungguh-sungguh menepati janjinya. “Swasembada pangan sebetulnya bukan barang baru bagi para tokoh politik dalam menebarkan janji-janjinya di depan konstitutien. Di sinilah Pak Amran sangat berbeda. Swasembada pangan bukan lagi sebuah retorika, tapi sebuah janji yang harus ditepati,” sebut Winarno.
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kemaritiman dan Agraria PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pri Menix Dey menilai upaya Menteri Amran mempercepat pencapaian swasembada pangan dan menjadikan sektor pertanian sebagai garda terdepan pertumbuhan ekonomi nasional melalui keterlibatan petani milenial terbukti fefektif membangkitkan minat generasi muda untuk menjadi petani.
Baca juga : Selama Pemilu, Pasokan dan Harga Pangan Tetap Aman
“Pada tahun ini Menteri Pertanian bertekad menciptakan 1 juta petani milenial. Para petani tersebut diharapkan mampu produksi komoditas pertanian yang berorientasi tidak hanya mencukupi kebutuhan dalam negeri tapi harus kuasai pasar ekspor. Ini bagi kami jalan baru kebangkitan sektor pertanian, karena petani milenial tidak hanya bertani tapi juga sekaligus menjadi pelaku usaha muda,” kata Menix.
Menix menilai program menciptakan petani milenial bisa terwujud karena adanya terobosan Menteri Amran dengan membangun modernisasi pertanian dan menerapkan pertanian yang berbasis teknologi maju. Menurutnya, baru di pemerintahan saat ini, petani di pedesaan hingga perbatasan sudah menggunakan alat mesin pertanian mulai dari pra tanam, panen, hingga penanganan pasca panen yang sama dengan negara maju.
“Kita bisa lihat, Menteri Pertanian telah mulai membangun digitalisasi pertanian, traktor saja tidak hanya empat roda, tetapi juga sudah ada traktor yang cukup dikendalikan dengan remot kontrol. Begitu mesin panen jagung dan jagung sudah sangat maju sehingga inilah yang menjadi turbo penggerak generasi muda dengan mudahnya memilih jalan menjadi petani sukses,” terang Menix. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya