Dark/Light Mode

Selama Pemilu, Pasokan dan Harga Pangan Tetap Aman

Selasa, 23 April 2019 23:45 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah kesibukan politik di Pemilu kemarin, Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono tetap memantau kondisi pasokan dan harga pangan. Politisi senior Partai Golkar ini bersyukur, selama Pemilu, harga pangan tetap stabil. Dia tidak mendengar ada keluhan masyarakat, atas kurangnya pasokan atau naiknya harga pangan.

“Saya lihat pasokan bahan pangan stabil. Sampai saat ini, kan belum ada keluhan masyarakat terhadap ketersediaan bahan pangan di pasar,” kata Roem Kono, Selasa (23/4).

Sepanjang masa reses menjelang Pemilu kemarin, Roem Kono banyak menghabiskan waktu di Gorontalo. Sebab, dia adalah anggota dewan dari dapil daerah penghasil jagung tersebut. Di sana, Roem Kono tidak cuma kampanye. Dia banyak menemui masyarakat, untuk memastikan kondisi pangan tetap terjaga.

“Saya lebih banyak di Gorontalo. Ke pasar-pasar saat kampanye, dan memantau kondisi pangan. Semua pasokan stabil,” ucapnya.

Baca juga : Pemilu Ukraina, Komedian Menang Telak

Dia mengakui, untuk cabe dan tomat, sempat terjadi lonjakan harga. Cabe naik menjadi Rp 100 ribu kilogram, dari biasanya Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram. Sedangkan tomat, Rp 3 ribu per kilogram naik jadi Rp 5 ribu per kilogram. Tapi, kenaikan itu cuma berlangsung sehari.

“Itu tidak statis, cuma berlangsung sehari. Hari ini Rp 100 ribu per kilogram, keesokannya sudah kembali normal,” kata Roem.

Roem menegaskan, kenaikan ini terjadi karena saat itu petani maupun pedagang sangat antusias menggunakan hak pilih untuk nyoblos. Kondisi ini menyebabkan pasokan tersendat. Keesokan harinya, kondisi sudah normal.

“Petani terlibat euphoria politik, sehingga tidak banyak yang turun bekerja. Pedagang-pedagang juga begitu. Sehingga terjadi kelangkaan. Tapi, sekarang normal kembali. Dengan kemenangan Jokowi ini, semua bisa stabil dan kembali normal dari sisi ekonomi,” tambah dia.

Baca juga : Nama Anak Pangeran Harry Jadi Taruhan Di Meja Judi

Dia juga mengatakan, kenaikan harga cabe dan tomat hanya terjadi di Gorontalo. Di daerah lain, tidak ada.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Ismail Wahab, sudah bicara soal kenaikan cabe di Gorontalo. Kata dia, kenaikan itu hanya sesaat. Dari hasil pemantauannya di sejumlah pasar lokal, harga cabe kembali normal di kisaran Rp 40 sampai 50 ribu per kilogram.

“Memang benar, di Gorontalo kemarin, harga rawit merah sempat tembus Rp 100 ribu per kilogram. Tapi, sama sekali bukan karena tidak ada barang. Itu terjadi karena orang pada libur di hari pencoblosan Pemilu. Jadi, murni karena fenomena sesaat,” kata Ismail.

Dia pun memastikan, kebutuhan cabe tercukupi dengan baik. Produksi cabe rawit merah pada Mei 2019, diprediksi mencapai 96 ribu ton. Sedangkan kebutuhannya hanya 62 ribu ton. Dengan demikian, ada surplus 34 ribu ton.

Baca juga : 207 Korban Tewas, Ada Warga Inggris, Turki, Amerika

Ada pun untuk cabe besar, produksi pada Mei 2019 sebesar 110 ribu ton dan kebutuhan sekitar 74 ribu ton. Ada surplus hampir 37 ribu ton.

“Kami akan terus berupaya menjaga pasokan dan harga yang stabil. Stabilisasi itu kuncinya cuma satu, ketepatan dan ketaatan dalam pelaksaan pola tanam. Itu sudah kami atur secara nasional. Daerah sudah paham dan berhasil melaksanakan,” terangnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.