Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kampanye Masif Di Era Digital

Medsos Jadi Strategi PDIP Meraih Jawara

Selasa, 4 Juni 2019 09:59 WIB
Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PDIP Prananda Prabowo
Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PDIP Prananda Prabowo

RM.id  Rakyat Merdeka - PDIP berhasil meraih juara. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini memuncaki daftar hasil rekapitulasi final penghitungan suara Pileg 2019. Capaian PDIP ini berkat strategi kampanye masif dan matang. Salah satunya, melalui jalur media sosial alias medsos. 

Keberhasilan kampanye di medsos, rupanya tak bisa lepas dari peran Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PDIP, Prananda Prabowo. Prananda disebut-sebut gemar memanfaatkan medsos, dalam membangun branding partai berlambang banteng moncong putih. Putra Megawati Soekarnoputri ini memprioritaskan medsos sebagai alat kampanye utama partainya. 

Dalam Pemilu 2019, PDIP meraih kemenangan dengan peroleh 27.053.961 atau 19,33 persen. Diikuti Gerindra (12,57 persen), Golkar (12,31 persen), PKB (9,69 persen), dan Nasdem (9,05 persen).

Baca juga : KPK Bakal Telusuri Aliran Uang Ke Sekda Jawa Barat

Di antara sekian banyak parpol, akun Facebook PDIP jadi akun tertua sejak 2008. Di belakangnya, menguntit PAN yang berusia 8 tahun dan PKS 7 tahun.

Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, pemanfaatan medsos sebagai alat kampanye merupakan suatu bentuk revolusi komunikasi di ranah politik Indonesia. 

“(Belakangan) kita tidak begitu sering melihat kampanye terbuka yang mengerahkan massa besar-besaran. Justru di ranah medsos lah kita melihat hiruk-pikuk kampanye untuk merebut hati netizen,” ujarnya. 

Baca juga : Rosie Banting Setir Jadi Tukang Tahu Jutawan

Di era digital seperti sekarang, setiap orang mesti bisa memanfaatkan teknologi untuk banyak hal. Termasuk branding partai. 

Di era disrupsi seperti saat ini, kampanye terbuka masih dibutuhkan meski kurang efektif. Selain menyedot anggaran luar biasa besar, kehadiran massa besar dalam kampanye terbuka bukanlah indikator kemenangan. Karena, di balik keramaian massa, belum tentu terselip makna berarti. 

Namun, kampanye akan sia-sia bila parpol gagal menyampaikan ideologi atau pesan kepada audiens. Segencar atau seproduktif apa pun promosinya di medsos.

Baca juga : Di Jabar, Caleg PDIP Masih Kuat

“Konten sangat penting. Jangan sampai membuat konten yang cenderung negatif, atau menjatuhkan parpol lain. Lewat medsos, parpol dapat menyuarakan gagasan dan visi-misi secara lebih komprehensif dan bahkan berpotensi viral,” jelas Emrus.

Pengamat Medsos Enda Nasution menambahkan, medsos memiliki dua fungsi. Pertama, fungsi komunikasi pada konstituen dan masyarakat luas untuk membangun kedekatan emosional. Kedua, fungsi sebagai wadah aspirasi rakyat. (JAR)
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.