Dark/Light Mode

Pensiun Dini Dari Bank BUMN

Rosie Banting Setir Jadi Tukang Tahu Jutawan

Minggu, 5 Mei 2019 06:41 WIB
Para pekerja Tahu Jeletot Taisi tengah sibuk mengisi tahu. (Foto: Ist)
Para pekerja Tahu Jeletot Taisi tengah sibuk mengisi tahu. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bekerja sebagai karyawan di sebuah bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), nyatanya tak membuat Rosie Pakpahan (42) puas. Ia lebih memilih pensiun dini dan banting stir jadi ‘tukang tahu‘ isi pedas, dengan brand Taisi (tahu isi atau tahu Rosie).

Rosie memulai usaha tahu isi sejak 2012. Namun sebelum itu, ia sudah mengalami empat kali kegagalan dalam berusaha, mulai dari voucher isi ulang hingga tahu crispy. “Karena gagal dan pernah ditipu, saya sempat down juga. Tapi di 2012 saya buat keputusan besar dengan pensiun dini dari pekerjaan saya di bank pelat merah. Jiwa wirausaha muncul begitu besar dalam diri saya,” kata owner dan Founder Taisi ini saat ditemui Rakyat Merdeka.

Susah senang berbisnis ia hadapi, yang akhirnya membawanya pada kondisi saat ini. Ia mampu memiliki 350 outlet dengan model bisnis franchise (waralaba). Dan jika ditotal, dalam sebulan ia meraih pendapatan kotor hingga Rp 800 juta.

Baca juga : Bekraf Gelar Kompetisi Jaring Wirausaha Muda

Saat memulai usaha, dia nekat menggadaikan sepeda motor bebek. Dengan mengantongi modal Rp 10 juta dari hasil gadai, dia membeli gerobak serta bahan-bahan tahu, tepung dan lainnya.

Taisi menawarkan berbagai varian, mulai dari tahu isi pedas, makarel, sosis, ayam dan sebagainya. Bahkan ia pun berencana mengembangkan tahunya ke cemilan snack kripik tahu.

“Saya punya cita-cita, tahu isi ini bisa menjadi cemilan nomor 1 di dunia. Bulan depan rencananya ingin ke Manila dan Malaysia untuk ikut pameran franchise di sana. Saya ingin memperkenalkan produk tahu isi ini ke mancanegara,” ujar Rosie.

Baca juga : Bebas Dari Hukuman Mati Di Saudi, 2 WNI Tiba Di Tanah Air

Dalam mendongrak penjualannya, Rosie mengaku mengandalkan pesanan lewat ojek online. Bahkan kontribusi penjualan lewat ojek online mencapai 50 persen.

Pemesanan di ojek online ini, katanya, memudahkan para pembeli yang tak ingin capek mengantre di outlet, terlebih lagi memudahkan si pemilik franchise pula, yang sebagian besarnya juga sudah disibukkan dengan pekerjaan utama mereka.

“Karena sebagian besar mitra saya juga pegawai, jadi mereka punya kesibukan yang padat. Kalau pesanan lewat ojek online ini pun memudahkan usaha bisnis saya dan mitra,” ujarnya.

Baca juga : Hasto: Tunjukkan Kekuatan Keberagaman

Tak hanya itu, Rosie juga mengandalkan penjualan melalui websitenya di www.tahujeletot.com, dan juga sosial media pribadinya di Instagram @ tahutaisi dan Facebook : Tahu Jeletot Taisi.

Menurutnya, untuk bisa naik kelas, pelaku usaha harus didu- kung strategi penjualan lewat internet atau digital. Pasal- nya, penjualan lewat digital sangat memudahkan produknya berkembang dan dikenal cepat oleh masyarakat. “Bahkan saya sekarang sudah punya tim sendiri yang khusus mengurusi marketing, mitra, produksi dan lainnya. Saya yakin, dengan usaha dan kerja keras serta inovasi, UMKM bisa cepat naik kelas menjadi pelaku usaha yang lebih tinggi lagi,” ujarnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.