Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Waketum Hanura Apresiasi Gus Yahya Akan Kembalikan NU Ke Khittah

Sabtu, 1 Januari 2022 22:03 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Arwani Syaerozi. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Arwani Syaerozi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Baru-baru ini KH. Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan kembali sikap politik NU. Menurutnya, NU harus menjadi wadah politik kepentingan nasional, tak hanya dimonopoli oleh satu warna partai politik. Gus Yahya bahkan menyebut secara gamblang, PBNU jangan dikooptasi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) KH. Arwani Syaerozi mengapresiasi sikap Gus Yahya.

Baca juga : Peringati HUT ke-5, PIS Berikan Apresiasi dan Berbagi Terhadap Sesama

"Penegasan Gus Yahya merupakan penegasan terhadap khittah atau kebijakan politik NU berdiri di atas semua kepentingan politik praktis. Ini sesuai dengan hasil Muktamar NU ke-27 di Situbondo tahun 1984," tutur Arwani Syaerozi dalam keterangannya kepada RM.id, Sabtu (1/1).

Arwani yang juga merupakan kader NU ini memahami pernyataan Gus Yahya sebagai dorongan kepada Nahdliyin atau warga NU untuk terus bahu membahu membangun bangsa di berbagai bidang. Nahdliyin dan PBNU bebas memilih beragam kendaran politik.

Baca juga : Gempa M3,5 Guncang Tarakan Kalimantan Utara

"Sejak dulu hingga sekarang ulama dan warga NU itu selalu merakyat, ngrumat umat dan bersikap bijak. NU itu maqom-nya di atas partai politik. Karena selalu memperhatikan hati nurani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkas kader partai besutan Oesman Sapta Odang (OSO) ini.

Untuk diketahui, sebelumnya, Gus Yahya tak mau organisasinya dipakai jadi alat politik partai politik apapun. Termasuk oleh PKB, partai yang kelahirannya dibidani oleh tokoh-tokoh NU ini.

Baca juga : Di Depan Jokowi, Gus Yahya Tegaskan Komitmen NU Sukseskan Agenda Pemerintah

Gus Yahya mengakui, PBNU punya hubungan amat erat dengan PKB. Hanya saja, hubungan erat ini tak otomatis bikin PBNU jadi alat pemenangan PKB.

"Relasi NU dengan PKB saya kira alami sekali. Karena dulu PKB dulu sendiri diinisiasi, dideklarasikan oleh pengurus-pengurus PBNU. Itu satu hal. Tetapi sekali lagi, tidak boleh lalu NU ini jadi alat dari PKB atau dikooptasi oleh PKB," kata Gus Yahya Rabu (29/12) malam. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.