Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

SBY Ingatkan Matahari Tunggal Di Demokrat

Wasekjen: AHY Jadi Playmaker Penentuan Capres-Cawapres

Selasa, 19 April 2022 14:38 WIB
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Ist)
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengingatkan, tidak ada matahari kembar di tubuh Partai Demokrat.

Wasekjen Partai Demokrat Jovan Latuconsina mengungkapkan, penegasan SBY tersebut, bukan tanpa alasan kuat. Sebab, selama dua tahun memimpin Demokrat dengan berbagai terobosan dan pencapaiannya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), makin lekat dan diakui kepemimpinannya di partai berlambang bintang mercy itu.

"Tapi bagaimanapun juga, pak SBY yang mendirikan dan membesarkan partai, menjadikan Partai Demokrat sebagai pemimpin koalisi pemerintahan selama 10 tahun masa Kepresidenan dan kemudian menjadi Ketua Umum, jadi wajar jika bagi sebagian publik dan elite politik, Demokrat masih identik dengan pak SBY," ujar Jovan, Selasa (19/4).

Baca juga : Dianggap Wakil Luar Jawa, Nama Erick Thohir Melejit Sebagai Capres-Cawapres 2024

Menurutnya, penegasan bahwa di Demokrat hanya ada matahari tunggal, bermakna dua hal. Pertama, SBY ingin menegaskan bahwa proses regenerasi kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat bukanlah lip service atau kosmetik belaka, tapi sungguh-sungguh dilaksanakan dengan konsisten.

"Saya menjadi saksi mata bagaimana Ketum AHY terlibat langsung dalam memutuskan berbagai hal strategis, sementara pak SBY mandeg pandito ratu, tidak lagi mencampuri urusan-urusan politik praktis," ungkapnya.

Makna kedua, SBY ingin menegaskan bahwa AHY dalam kapasitas selaku Ketua Umum sekaligus Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP), diberi kewenangan penuh untuk melakukan lobby-lobby politik dalam penentuan Koalisi Partai Politik maupun Capres/Cawapres yang diusung PD.

Baca juga : Basarah Yakin IKN Jadi Ikon Persatuan Nasional

Sesuai AD ART, yang memutuskan memang MTP. Tapi sebelum keputusan dibuat tentu ada proses lobby-lobby terlebih dahulu.

"Ini penting untuk ditegaskan, karena hingga saat ini masih ada petinggi-petinggi partai lain yang sibuk mencari-cari kesempatan berkomunikasi dengan Pak SBY untuk mengajak koalisi. Nah, Pak SBY ingin memberikan peran penuh dalam proses lobby-lobby itu kepada AHY," beber Jovan.

Jadi, tutur Jovan, kontemplasi yang disampaikan SBY kemarin merupakan pesan yang kuat bagi pimpinan partai-partai politik agar duduk bersama AHY untuk menentukan koalisi.

Baca juga : HNW Ingatkan Mensos Tak Tabrak Aturan Penyaluran Bansos

"Bukan lagi dengan Pak SBY. Karena beliau tidak ingin lagi terlibat politik praktis atau day to day politics. Biar pada saatnya, Ketum AHY sendiri yang melapor kepada MTP, sebelum diputuskan bersama oleh Ketua dan seluruh anggota MTP," tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.