Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang Idul Adha, Sekjen Gerindra Usul Pemerintah Gelar Vaksinasi Sapi

Jumat, 20 Mei 2022 21:28 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: Istimewa)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyoroti wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi di Indonesia.

Menjelang Idul Adha, Pemerintah diharapkan segera melakukan langkah antisipasi dengan menggelar vaksinasi sapi secara massal.

"Penyakit mulut dan kuku ini sudah pernah terjadi di Indonesia dan kita telah berhasil menangani persoalan wabah PMK ini. Mestinya kita sudah paham bagaimana penanganannya, pemeliharannya, termasuk soal vaksin," ujar Muzani, melalui keterangan tertulis kepada RM.id, Jumat (20/5).

Muzani berharap, persoalan ini segera diselesaikan sebelum Idul Adha digelar pada 9-10 Juli 2022. Di Hari Raya ini, umat Muslim sedunia merayakan dengan menyembelih hewan qurban seperti sapi dan kambing.

Ketua Fraksi Gerindra di DPR ini mencatat, wabah penyakit mulut dan kuku bagi sapi ini sudah terdeteksi di 13 Provinsi di Indonesia. Meski sudah meluas, Muzani optimis persoalan ini bisa diurai Pemerintah, lantaran penyakit ini pernah ada di negeri ini. Yaitu, di tahun 1960-an dan 1980-an.

Baca juga : Dukung Adopsi Teknologi, Pemerintah Genjot Infrastruktur Digital Indonesia

"Tapi kenapa kemudian penyakit ini muncul kembali. Itu sebabnya, kami meminta Pemerintah untuk memberikan perhatian khusus terkait masalah PMK ini," tegasnya.

Politisi asal Lampung ini menggambarkan, para peternak sapi saat ini sedang dalam suasana resah menghadapi ancaman wabah PMK. Terutama, karena wabah ini datang menjelang Hari Raya Idul Adha. Hewan jenis sapi, menjadi salah satu hewan qurban yang digemari masyarakat.

Sontak, wabah ini bisa saja berdampak terhadap harga jual sapi menjelang Idul Adha. Bisa jadi, masyarakat menjadi khawatir mengonsomsi daging sapi lantaran khawatir atas maraknya wabah ini. Jadi, penting bagi Pemerintah untuk menelusuri kemunculan penyakit ini.

"Apakah ini karena keteledoran dan ketidakwaspadaan kita karena tidak selektif mendatangkan hewan ternak sapi dari luar negeri, sehingga hewan itu menjangkit ternak kita di dalam negeri. Atau ada kemungkinan faktor-faktor lainnya," sebutnya.

Wakil Ketua MPR ini menilai penyakit ini termasuk penting untuk diberantas. Tidak hanya berpengaruh karena mendekati Idul Adha. Kekhawatiran masyarakat mengonsumsi daging sapi juga bisa berdampak besar terhadap bangsa ini.

Baca juga : Gangguan Kesehatan Mental Usai Pandemi Harus Diatasi

Bisa jadi, akan menekan angka ekspor daging sapi ke luar negeri, hingga produk-produk turunannya meliputi susu, abon, hingga frozen food.

"Karena ada kemungkinan produk kita di banned negara lain akibat persoalan wabah PMK ini," sebutnya.

Menurut Muzani, Pemerintah segera mencari solusi dari persoalan ini. Momen Idul Adha adalah sumber pendapatan utama daripada peternak sapi. Jangan sampai wabah ini mengakibatkan pendapatan mereka berkurang atau justru merugi.

Misalnya, dengan menyalurkan vaksin kepada para petani di berbagai derah, hingga kemungkinan adanya bantuan kepada para peternak sapi.

"Tentu dari wabah PMK ini yang paling dirugikan adalah peternak petani sapi. Banyak dari hewan ternak mereka yang mati akibat wabah PMK ini. Untuk itu, Gerindra usul agar Pemerintah memberikan bantuan agar mereka yang mengalami kerugian tidak terlalu terbebani. Kemudian penyaluran vaksin juga harus disegerakan dan masif, agar upaya pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19 ini tidak terganggu," tutupnya.

Baca juga : Jelang Liga 1, Skuad Persib Jalani Tes Psikologis

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro membeberkan wabah tersebut telah menyebar di 13 provinsi di Indonesia.

"Ini memang sebuah malapetaka yang luar biasa bagi peternak sapi Indonesia. Proses penyebarannya begitu dahsyat, begitu cepat, baru dari akhir April sampai awal Mei. Sampai sekarang tanggal 16 dari 2 provinsi sekarang sudah 13 provinsi. Ini sebuah malapetaka di dunia peternakan yang luar biasa," ujar Nanang. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.