Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kalau Usung Sesama Banteng

PDIP Diingatkan Tragedi Tumbangnya Ahok-Djarot

Minggu, 29 Mei 2022 06:15 WIB
Gedung DPP PDIP. (Foto: ist)
Gedung DPP PDIP. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di Pilpres 2024 nanti, PDIP punya keunggulan yang tak dimiliki partai lain. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu, bisa mengajukan capres-cawapres sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Keunggulan lainnya, partai berlogo banteng moncong putih itu, juga punya dua jagoan sakti. Ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang selalu nangkring di papan atas survei capres, ada juga Ketua DPR Puan Maharani yang meski masih ada di papan bawah survei pcapres, tapi potensial dicalonkan.

Di kandang banteng, saat ini ada tarik-tarikan kuat antara yang menginginkan Ganjar dan yang menginginkan Puan. Nah, ada usul, supaya banteng tidak pecah, Ganjar-Puan ini diduetkan saja. Dijadikan capres-cawapres. Memang, sah-sah saja kalau PDIP mau mengambil langkah itu, "tidak haram", karena tadi sudah dibilang, PDIP bisa ajukan capres-cawapres meski hanya jalan sendiri.

Namun, PDIP diingatkan, jika nekat menduetkan sesama banteng, dikhawatirkan akan tumbang seperti tumbangnya duet Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta, beberapa tahun lalu.

Baca juga : PSI Diminta Realistis Tuh

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tidak menampik, ada dinamika yang terjadi internal PDIP soal urusan capres-cawapres. Namun, kata dia, dinamika yang terjadi masih biasa dan merupakan hal yang lumrah. Dalam setiap kontestasi, tentu akan terjadi dinamika dan perbedaan pandangan dari sesama kader. 

Terpenting, kata dia, PDIP akan mengusung calon yang mendapatkan restu dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, Megawati akan memiliki pertimbangan tersendiri selain aspirasi dari masyarakat.

"Di dalam demokrasi ini kan, mereka rakyat, komunitas, bisa menyampaikan aspirasinya, tetapi dalam konstitusi partai, Ibu Megawati yang akan mempertimbangkan dengan jernih," ujar Hasto di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, (27/5).

Hasto menjelaskan, Megawati bakal mencari pemimpin yang berani bertanggung jawab, berani memikul beban yang tidak ringan, serta ikut menentukan arah politik dari 270 juta rakyat Indonesia ke depan.

Baca juga : Kapolres Malang Sam Ferli Dinobatkan Sebagai Warga Kehormatan Aremania

Lalu, mau pilih Ganjar atau Puan? Menjawab itu, Hasto menyebut, masih ada peluang bagi Banteng untuk mengusung keduanya. Lagian, kata Hasto, PDIP punya pengalaman mengusung pasangan Ahok-Djarot yang keduanya sama-sama berasal dari PDIP pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Ini dinamika hal yang wajar, dulu Mas Djarot di Pilkada DKI berdinamika. Dinamika itu sehat," kata Hasto.

Untuk diketahui, usulan untuk mengkawinkan Ganjar-Puan di 2024 rame disuarakan pihak-pihak di luar PDIP. Malah sudah ada kelompok relawan yang terang-terangan mendeklarasikan Ganjar-Puan untuk Pilpres 2024. Alasannya, dengan mengkawinkan Ganjar-Puan, kelompok ini berharap suara pemilih Jokowi di Pilpres 2019 tidak akan terpecah ke paslon lain. Ganjar-Puan juga dianggap bisa menghentikan gejolak di internal PDIP. 

Kalau Ganjar-Puan diduetkan, bagaimana peluang menangnya? Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA), Hendra Setyawan menyarankan, sebaiknya PDIP berpikir matang-matang. Mengusung sesama kader banteng, kata dia, bakal mudah dikalahkan oleh paslon lain yang diusung oleh gabungan parpol. 

Baca juga : Syarief Hasan Ingatkan Pentingnya Politik Santun

“Tanpa koalisi, PDIP akan sulit menang,” ujar Hendra, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.