Dark/Light Mode

SBY Sebut Pilpres Diatur 2 Paslon, Mahyudin: Perlu Data Dan Bukti

Senin, 19 September 2022 13:19 WIB
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Perindo, Mahyudin. (Foto: Ist)
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Perindo, Mahyudin. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Perindo, Mahyudin mengatakan, Presiden RI Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jangan hanya melempar isu soal Pilpres 2024 yang ditengarai akan diatur hanya ada dua pasangan capres-cawapres, tapi juga memberikan data-data dan buktinya.

"SBY menyoroti informasi adanya ketidakjujuran di Pemilu 2024 ini. SBY, bagaimanapun juga ia merupakan seorang mantan Presiden 2 periode, sehingga pandangannya perlu diperhatikan," kata Mahyudin di Jakarta, Senin (19/9).

Baca juga : RUU Perlindungan Data Pribadi Masih Perlu Dievaluasi

Mahyudin menjelaskan pandangan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) itu harus menjadi masukan bagi KPU sebagai penyelenggara Pemilumu, lai dari proses pemungutan, perhitungan hingga rekapitulasi suara. KPU harus memastikan semua akan berjalan secara terbuka, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.

Mahyudin menegaskan apa yang disampaikan SBY dalam pidatonya terkait potensi kecurangan tersebut tentu harus disertai data-data yang jelas. "(Perlu ada) bukti-bukti yang membuatnya yakin akan ada kecurangan, terutama dalam Pilpres 2024. Jangan hanya melempar isu, apalagi ini merupakan isu sensitif menjelang tahun politik. Jangan sampai, karena isu ini kita menjadi saling curiga. Partai curiga kepada KPU dan pemerintah," pungkas Mahyudin.

Baca juga : Bacakan Pledoi, Eks Direktur Askrindo Minta Dibebaskan Hakim

Mengenai isu kecurangan Pemilu, lanjut Mahyudin, Partai Perindo selama ini selalu konsisten memperjuangkan Pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas.

Terkait ambang batas Pilpres, Partai Perindo tidak ingin menjadikan isu terkait ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) yang kini digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga : Banteng Ternyata Butuh Teman

"Partai Perindo justru menyoroti persoalan lain yang lebih penting dalam keberhasilan kontestasi Pilpres 2024," urainya.

Sebelumnya, SBY mengaku akan turun gunung menghadapi Pemilu 2024. Sebab, SBY mendengar kabar Pemilu 2024 bakal tidak jujur dan adil. Hal itu disampaikan SBY dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat pada pekan lalu di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.