Dark/Light Mode

Setelah Anies Dicapreskan

NasDem Vs PDIP Konflik Menajam

Kamis, 13 Oktober 2022 07:57 WIB
Ilustrasi PDIP vs NasDem (Foto: Istimewa)
Ilustrasi PDIP vs NasDem (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah NasDem mencapreskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hubungan NasDem dengan PDIP sepertinya sudah tidak sehat lagi. Padahal, kedua partai ini, sama-sama ada di barisan pendukung pemerintah. Makin ke sini, konflik antara partai yang dikomandoi Surya Paloh dan Megawati Soekarnoputri itu, makin menajam.

Sebelumnya, konflik NasDem memanas karena dipicu omongan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut "si biru" sudah keluar pemerintah karena sudah mencapreskan Anies. Karena Anies, dalam pandangan Hasto, sering tidak sejalan dengan Presiden Jokowi.

Politisi NasDem, Bestari Barus menilai, pernyataan Hasto itu sudah kelewat batas. Serangan-serangan yang dilancarkan PDIP pada NasDem dan Anies, kata dia, membuat gaduh hubungan politik yang sudah berlangsung dalam dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi.

Baca juga : NasDem Kota Bogor Klaim Mendapat Banyak Kader

Eks anggota DPRD DKI itu bilang, Hasto terlalu mencampuri urusan dalam negeri NasDem dalam mengusung capres. Padahal, keputusan NasDem mengusung Anies sebagai capres merupakan hak politik setiap parpol.

Bestari heran dengan pernyataan Hasto yang menganggap NasDem sudah keluar dari koalisi pemerintah. Padahal, sudah berulang-ulang kali NasDem tegaskan kesetiaan pada Jokowi. NasDem akan tetap mengawal kepemimpinan Jokowi hingga 2024.

"Kita perlu klarifikasi bahwa NasDem itu komitmen dan konsisten untuk terus mendukung Pak Jokowi," tegasnya, kemarin. Dia mengingatkan Hasto Cs untuk berhenti menyerang NasDem dan Anies.

Baca juga : Bu Mega, Setuju?

Sekjen NasDem, Johnny G Plate juga menegaskan, dukungan untuk Anies tak mempengaruhi kesetiaan partainya pada pemerintahan Jokowi. Ia menyatakan, NasDem berkomitmen mendukung Jokowi hingga akhir masa jabatan.

Untuk itu, Johnny mengajak semua pihak di pemerintahan Jokowi untuk tetap solid dan tak terpengaruh isu liar politik. "Namun, proses demokratisasi juga harus dibuka ruangnya. Di sini pentingnya pengambilan keputusan dengan menghormati hak-hak dan independensi parpol," sebut Menteri Komunikasi dan Informatika itu.

Apa tanggapan PDIP? Politisi PDIP, Andreas Hugo Pereira mengaku miris dengan gaya politik yang dilakukan NasDem. Menurutnya, mengusung figur oposisi sebagai capres, tapi masih bicara setia terhadap pemerintah. "Secara formal ya seperti itu lah seharusnya," sindir Andreas.

Baca juga : Capreskan Anies, NasDem Belum Dapat Manisnya

Dia mempersilakan masyarakat menilai kualitas komitmen NasDem sebagai partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. "Toh, masyarakat tetap menilai, bisa melihat realita-realita politik yang ada. Buat PDI Perjuangan, kita menjaga betul integritas, santunnya kata dan perbuatan," tandas anggota Komisi X DPR itu.

Karena itulah, Andreas malah melempar opsi untuk NasDem mengundurkan diri sekalian dari koalisi pemerintahan Jokowi. "Jangan tunggu dikeluarkan Presiden," terang dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.