Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Situasi politik makin memanas jelang Pilpres 2024. Saling sindir antara Jokowi dengan Surya Paloh di forum dan sosial media (sosmed) tidak terelakkan.
Surya Paloh di HUT Golkar pulang duluan. Keduanya ingin menjadi King Maker di Pilpres 2024.
Surya Paloh mengambil sikap berseberangan dengan Jokowi dengan mendeklarasikan Anies Baswedan dari Partai Nasdem yang dinilai menjadi antitesa Jokowi. Targetnya, 10 November akan deklarasi bersama Partai Demokrat dan PKS mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Untuk wakilnya, Partai Demokrat mengusulkan AHY dan PKS usulkan Ahmad Syaikhu dan Ahmad Heriawan.
Baca juga : Relawan Ganjar Pantang Mundur
Mencermati kondisi tersebut, Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad, kelihatannya jalur kompromi agak sulit dicapai karena salah satu partai harus dikalahkan untuk posisi cawapres.
"Bisa jadi salah satu partai mendapat tawaran dari poros lain yang memungkinkan kadernya bisa menjadi cawapres. Peluangnya, PKS bisa masuk ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)," ujar Mochtar Mohamad atau biasa disapa M2 ini, Kamis (27/10).
M2 menambahkan, Partai Demokrat diprediksi merapat ke Partai Gerindra agar AHY mendapat posisi cawapres. Langkah ini bisa menguntungkan Prabowo dan Gerindra. Sebab, kalau NasDem, Demokrat dan PKS jadi mendeklarasikan Anies sebagai capres, maka Prabowo dan Gerindra trend turunnya tak terbendung lagi.
Baca juga : Srikandi Ganjar Jatim Bantu Korban Bencana Angin Puting Beliung Di Pasuruan
Di sisi lain, Jokowi berpacu dengan waktu. Ibarat menjaga kepompong agar tidak menjadi kupu-kupu yang akan menjadi gravitasi yang sulit dibendung.
“Maka jalan kompromisnya adalah 3 poros dalam partai Pemerintah membuka diri kepada PKS dan Demokrat. Hal ini karena di sisa 2 tahun Kabinet Jokowi tidak akan fokus menangani krisis ekonomi/moneter, krisis pangan, inflasi atas kenaikan BBM dan lainnya karena akan terjebak konflik politik, keamanan dan sebagainya," kata Mochtar.
Ia juga menambahkan, bahwa reshuffle kabinet dari NasDem diganti dengan PKS merupakan langkah konsolidasi kabinet yang tepat agar konflik bisa direduksi. Bila tidak, maka akan semakin banyak anggota kabinet main dua kaki, seperti di HUT Golkar yang mengundang Anies walaupun orangnya tidak datang.
Baca juga : Mak Ganjar Bantu Korban Bencana Angin Puting Beliung Di Pasuruan
Hal seperti itu, kata M2, jangan dianggap sepele karena di sana juga ada pertarungan Jusuf Kalla dengan Luhut Binsar Pandjaitan.
Jokowi dan 3 poros yang ada di koalisi Pemerintah, kata dia, harus kompak untuk menindaklanjuti program yang sudah didesain Kabinet Jokowi agar bisa dituntaskan 10 tahun ke depan oleh kabinet yang cuma ganti pilot dan co pilot-nya.
"Pertanyaannya siapa pemenang antara Surya Paloh vs Jokowi kita liat di November Desember 2022 ini perkembangannya," tandasnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya