Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Lama tak terdengar kabarnya setelah bebas dari penjara, mantan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy muncul lagi. Dia diangkat menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) DPP PPP. Mau pemilu, Romy-sapaan akrab Muhammad Romahurmuziy-on lagi nih.
Romy mengumumkan penunjukan dirinya menjadi Ketua MPP melalui akun Instagramnya @romahurmuziy. Romy mengunggah Surat Keputusan DPP PPP per 27 Desember 2022 yang berisi Perubahan Susunan Personalia Dewan Pertimbangan DPP PPP 2020-2025.
Dalam surat tersebut, Romy ditunjuk sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP. Romy didampingi lima wakil ketua yang terdiri dari Wardatul Asriyah, Nu'man Abdul Hakim, Anang Iskandar, Syarif Hadler dan Witjaksono. Kemudian, Sekretaris Anas Thahir dan wakil sekretaris Hizbiyah Rochim dan Irene Rusli Halil. Surat itu, ditetapkan di Jakarta 27 Desember 2022, ditanda tangani Plt Ketua Umum, Muhamad Mardiono dan Sekretaris Jenderal Moh, Arwani Thomafi.
"Kuterima pinangan ini dengan bismillah. Tiada lain kecuali mengharap berkah agar warisan ulama ini kembali merekah. Kuterima amanah ini dengan inna lillah karena di setiap jabatan itu mengintai fitnah. Teriring ucapan la haula wa laa quwwata illa billah," tulis Romy, di akun Instagramnya.
Saat dikonfirmasi mengenai pengangkatan Romy, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PPP, Muhammad Yunus Razak menilai, tidak ada yang salah dengan pengangkatan Romy sebagai Ketua MPP. Meski Romy berlabel eks narapidana korupsi, Yunus mengatakan, Romy sudah mendapat hukumannya.
Baca juga : Romahurmuziy Jadi Ketua MPP, KPK Harap Sebarkan Pesan Efek Jera
Lagipula, kata dia, Romy dianggap tokoh muda yang masih panjang masa baktinya untuk berbuat lebih banyak untuk kepentingan keummatan dan kebangsaan. "Usianya masih muda, 48 tahun. Masih memiliki semangat besar untuk kebaikan bangsa," tutut Yunus kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Romy juga dianggap bisa mempersatukan PPP, bahkan melipatgandakan semangat kader dalam berjuang menyambut pesta demokrasi. Terlebih, sosok Romy dekat dengan kalangan santri, dan tokoh-tokoh muda di PPP.
Hal ini sangat penting, kata dia, karena di Pemilu 2024 penentu kemenangannya adalah generasi milenial, dengan komposisi 56 persen suara. Apalagi, PPP akan melebarkan sayapnya, tidak hanya sebagai partai yang dilabelkan "orang tua", melainkan anak-anak muda.
Hal senada dikatakan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi. Menurut dia, Romy telah lama bebas dari tahanan dan hak politiknya tak pernah dicabut. “Jadi, sah-sah saja beliau kembali ke politik," kata Awiek, sapaan Achmad Baidowi.
Menurut dia, berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), narapidana yang divonis satu tahun boleh mencalonkan sebagai calon anggota DPR. Apalagi menjadi pengurus partai, sangat boleh.
Baca juga : Ketua MPR Kutuk Keras Pembunuhan 4 Warga Oleh KKB Papua
"Romy di mata teman-teman PPP masih memiliki kemampuan untuk membesarkan partai. Adapun lain-lain itu tentu itu kewenangan dari tim revitalisasi yang memasukkan nama beliau sebagai Ketua Majelis Pertimbangan," tukasnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut mengomentari diangkatnya Romy jadi Ketua MPP PPP. Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, KPK menghormati Romy dalam berserikat, berkumpul, dan beraktivitas dalam lingkungannya masing-masing, termasuk kegiatan politik. “Sepanjang memang tidak dibatasi oleh putusan pengadilan terkait pencabutan hak politik," ujar Ali.
Ali berharap, vonis pengadilan dapat memberikan pembelajaran bagi Romy agar tidak mengulangi perbuatannya. Menurut dia, Romy dapat menjadi agen antikorupsi bagi lingkungan sekitar.
"Kami berharap para mantan narapidana korupsi ini dapat menyampaikan pesan kepada lingkungannya bahwa efek jera dari penegakan hukum tindak pidana korupsi itu nyata, yang tidak hanya berimbas pada diri pelakunya tapi juga terhadap keluarga dan lingkungannya," pesan Ali.
Apa kata pengamat soal Romy? Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengaku, heran dengan PPP yang menempatkan Romy sebagai Ketua MPP. "Itulah politik kita. Tidak menanamkan etika. Jangan aneh kalau di Indonesia banyak terjadi kasus korupsinya," ulas Ujang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Pemerintah Terbitkan Perppu Pemilu, Ini Lho Gunanya
Menurutnya, secara normatif, hampir seluruh partai pasti akan berbicara hal yang sama jika menempatkan kembali kader yang tersandung kasus korupsi. Ironisnya, bangsa Indonesia juga cepat lupa dengan persoalan korupsi jika ada kader partai yang terjerat rasuah dan kembali berkontestasi di kompetisi nasional.
"Iya cepat lupa, tapi itulah politik di Indonesia. Mestinya, PPP tahan-tahan dulu jangan masuk ke partai dulu karena bisa memberikan efek negatif juga,” cetus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.
Untuk diketahui, Romy dihukum 1 tahun penjara karena melakukan jual beli jabatan di Kementerian Agama.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya