Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Tiket Pileg Dan Pilpres

Banteng: Itu Penugasan, Bukan Permintaan Lho

Kamis, 19 Januari 2023 07:55 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. (Foto: DPR)
Politisi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. (Foto: DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDI Perjuangan memiliki aturan baku dalam setiap kontestasi pesta demokrasi. Baik itu komposisi untuk skuad pemilu legislatif (Pileg) maupun pemilu presiden (pilpres). Semua adalah penugasan dari pusat. Bukan permintaan perorangan.

“Benar sekali. Banyak faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan pos-pos penugasan untuk para kader. Apalagi pos sepenting capres-cawapres,” ujar politisi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Hal ini sebagai penegasan terhadap pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Puan Maharani yang mengungkapkan tidak mendapatkan hak istimewa dari Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri sekalipun dia putri kandungnya. Urusan tiket Pilpres 2024, adalah hak preogratif ketua umum.

Baca juga : Relasi Parpol Pengusung Dan Presiden Yang Kuat Merupakan Perintah Konstitusi

Hendrawan mengatakan, banyakfaktor yang menentukan seseorang itu meraih tiket pesta demokrasi di PDI Perjuangan. Sekalipun itu kader lama, harus mendapatkan restu, tidak hanya dari Ketua Umum PDI Perjuangan, juga rasionalisasi kemampuan dalam strategi taktik di Pemilu.

Alhasil, seluruh komposisi kontestan pesta demokrasi semuanya terukur. Mulai dari pileg di seluruh tingkatan, pilkada, hingga pilpres. Tentunya, faktor kemampuan individu menjadi indikator utama apakah orang ini layak mewakili partai atau cakap berjuang untuk rakyat.

“Bukan saja yang melekat pada individu, tetapi faktor lain seperti kemungkinan kontestan yang akan dihadapi. Momentum kontestasi, faktor geopolitik global, dan prioritas program yang haruss dijalankan Indonesia,” tutupnya.

Baca juga : PDI Perjuangan Tangsel Siap Menangkan Pemilu

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengungkapkan, dirinya tidak mendapat hak istimewa dari ibundanya yang merupakan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sekalipun dia anaknya. Termasuk, tiket maju sebagai capres dari PDI Perjuangan di Pemilu 2024.

“Ibu Mega itu bukan urusan anak, tapi bagaimana memun­culkan seorang pemimpin untuk bangsa dan negara. Dan apakah siapa, bagaimana, pasti Bu Mega punya pertimbangan sendiri,” kata Puan, di sebuah talkshow di sta­siun TV nasional, belum lama ini.

Puan melanjutkan, menjadi anak dari Ketua Umum PDI Perjuangan bukan berarti akan dipilih maju sebagai capres dari partainya. Menurut Puan, jika pada akhirnya Megawati me­milih dirinya untuk dibawa maju sebagai capres, itu bukan karena status ibu-anak tapi karena di­anggap sebagai kader terbaik.

Baca juga : Santri Dukung Ganjar Banten Bantu Pembangunan Ponpres Fathur Khoir

Ditegaskannya, jika ada asumsi Megawati akan memberi ‘golden ticket’ karena kapasitasnya seb­agai anak sangat keliru. “Salah banget. Tidak segampang itu, dan tidak pernah kayak gitu. Jadi penugasan yang diberikan kepada saya bukan karena saya minta, tapi karena Bu Mega menugaskan, memberi amanah,” tutur Puan.

“Bukan juga saya ikut-ikut saja tapi Bu Mega juga sudah menentukan, amanah atau posisi mana yang kira-kira Puan itu cocok. Dan bisa atau mampu tidak saya ditempatkan di posisi tertentu,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Politik tersebut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.