Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Rekening Bank Negara Indonesia (BNI) atas nama Nofriansyah Yosua alias Brigadir J dengan nominal Rp 99.999.999.999.999 kembali heboh di jagat maya. Disebut-sebut, uang senilai Rp 100 triliun itu riil alias uangnya benar ada.
Sebelumnya, rekening tersebut juga sempat heboh. Tapi, kemudian sepi dan hilang dari pergunjingan warganet. Kala itu disebutkan nominal dalam dokumen berita acara bukanlah nominal transaksi ataupun saldo rekening nasabah. Tapi, nilai pemblokiran/penghentian sementara transaksi dengan nominal angka maksimum.
Buddykuofficial mengunggah foto Brigadir Brigadir J mengenakan seragam kepolisian lengkap dengan back ground ruang sidang. Di dalamnya ada keterangan misteri uang Rp 100 triliun di rekening Brigadir J. Pakar: uangnya ada lalu didebet.
Baca juga : OJK: Kawal Perkembangan Industri SCF Di Indonesia Lewat Payung Hukum
Pakar anti Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Yenti Garnasih, kata Buddykuofficial, membongkar misteri uang senilai Rp 100 triliun itu di rekening Brigadir J. Hal itu diungkapkan saat menjawab pertanyaan dari jurnalis Aiman Witjaksono lewat unggahan akun Instagram.
“Ada pertanyaan soal rekening Rp 100 T yang dikatakan sebagai pagu di rekening Yosua. Namun ada hal yang menarik karena tertulis blokir. Kalau pagu kan berarti pemblokiran tapi tertulis ‘debet’ yang artinya keluar. Pertanyaan yang penting apakah uang itu ada atau tidak,” tanya @aimanwitjaksono kepada Yenti, Sabtu, (17/12).
Yenti menyebut, uang Rp 100 T kurang Rp 1 di rekening Brigadir J memang ada. Sebab, kata dia, tertulis “debet” dalam berita acara itu. “Debet itu artinya di hari itu didebet,” ujar Yenti.
Baca juga : Sinergikan Sains dan Ilmu Titen, Ganjar Buat Jateng Makin Tangguh Bencana
“Artinya uangnya ada dong?” tanya Aiman.
Yenti melanjutkan, uangnya sebelumnya sudah ada, maka uang itu didebet. Sebab, bila tulisannya “debet” berarti ada uang kemudian ke luar.
“Bank memberitahukan pada kita kan caranya begitu kan. Saya sudah banyak ikut pengungkapan TPPU, tidak pernah dengar ada pagu,” tutur Yenti.
Baca juga : Yasonna Tegaskan Perlindungan dan Penegakan HAM
Netizen menilai, uang Rp 100 triliun di rekening Brigadir J sangat fantastis dan tidak wajar. Netizen berharap ada tindak lanjut dari aparat penegak hukum atas keterangan pakar TPPU tersebut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya