Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Fadli Zon Ungkap 7 Poin Perjanjian Prabowo-Anies Di Pilgub 2017

Senin, 6 Februari 2023 22:23 WIB
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. (Foto: Istimewa)
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon membongkar polemik terkait perjanjian antara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto terkait Pilpres 2024.

Kata Fadli, dirinya turut serta menjadi pihak yang menjembatani draf perjanjian hingga majunya Anies bersama Sandiaga Uno di Pilkada 2017 lalu.

Baca juga : Ulama Dan Santri Kebumen Doakan Ganjar Pranowo Berhasil Di Pilpres 2024

"Ya kan ada beberapa yang saya tahu pada waktu awal itu saya yang mendraf perjanjian untuk Pilkada DKI. Kan ada seperti kata Pak Sandiaga tadi, tanya aja Pak Sandiaga, ada beberapa hal lain, ya termasuk yang terkait dengan keuangan saya tidak tahu," kata Fadli Zon usai mengikuti HUT Gerindra ke-15 di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, Senin (6/2).

Fadli Zon menegaskan perjanjian antara Anies dan Prabowo yang dibuat saat Pilkada memang ada. Menurutnya, ada 7 poin dalam perjanjian tersebut.

Baca juga : Dibantu BRI, Polri Sukses Tangkap 13 Penjahat Perbankan Modus APK Palsu

"Ada. Kebetulan saya mendraf, saya menulis, dan ada 7 poin. Kalau itu urusannya, urusan Pilkada," ujar Fadli Zon.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra sekaligus mantan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan perjanjian yang ditekennya bersama Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat Pilkada DKI 2017.

Baca juga : Gerindra Biak Siapkan Tim Pemenangan Prabowo Di Pilpres 2024

Sandiaga mengaku hingga saat ini masih komitmen menjalankan perjanjian itu. Sandiaga menjelaskan perjanjian dengan Prabowo dan Anies itu diteken pada September 2016 lalu, malam sebelum pendaftaran Pilgub DKI tahun 2017.

Perjanjian itu, kata dia, diteken di atas materai. Sandiaga menuturkan perjanjian itu saat itu memang dibutuhkan. Sebab, saat itu dinilai harus ada kesepakatan untuk mengatur langkah-langkah ke depan usai Pilgub DKI Jakarta 2017. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.