Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Politik Santun Airlangga Hartarto Kokohkan Nilai Kebangsaan

Selasa, 21 Februari 2023 08:32 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Istimewa
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan semangat partainya untuk mengedepankan politik yang santun dan damai. Hal ini untuk menjaga kestabilan politik dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

“Bagi Golkar, ini diimplementasikan dengan politik yang santun, politik yang damai, politik yang di tengah. Tidak di kiri, tidak di kanan. Kita berada di tengah. Kita perjuangkan NKRI, kita perjuangkan kesejahteraan rakyat,” kata Airlangga. 

Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Surokim Abdussalam mengatakan, sudah semestinya semangat menjaga stabilitas bernegara menjadi roh jelang tahun politik. 

Adapun sejumlah partai saling berkunjung, melakukan silaturahmi, misalnya Partai NasDem, PKB yang bertandang ke Golkar. Dimana dalam pernyataannya, Ketua Umum parpol tersebut mengungkapkan harapan menjaga situasi politik tetap terkendali menjelang tahun politik.

Baca juga : TNI Sudah Bersiap Lakukan Operasi Pembebasan

“Politik kebangsaan dan keindonesiaan harus menjadi penyemangat, sehingga silaturahmi politik harus terus digalakkan agar bisa memperkuat semangat kebersamaan,” kata Surokim, Senin (20/2).

Dia menegaskan, polarisasi masih menjadi ancaman, apalagi di zaman ‘demokrasi digital’. Perkembangan demokrasi digital dan keswadayaan netizen membuat politik bisa menjadi kian bebas, liar, tak terkendali.

“Dan jika ini dihubungkan dengan tantangan ke depan, maka diperlukan politik jalan tengah, yang bisa menguatkan semangat kebangsaan dan persatuan sebagai bangsa,” jelas Surokim.

Tahun politik kali ini menjadi lebih menantang karena ada potensi resesi ekonomi negara-negara besar dunia, yang mungkin berimbas ke dalam Indonesia.

Baca juga : Terima DPP IMM, Bamsoet Ajak Tingkatkan Wawasan Kebangsaan

“Sejauh ini potensi untuk politik sekadar berbeda selalu lebih utama, sementara tantangan ke depan terkait potensi resesi ekonomi dunia cukup mengkhawatirkan,” tandas Surokim.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Firman Manan menilai, pesan 'politik yang beretika' yang disampaikan Airlangga Hartarto bisa dimaknai secara eksternal dan internal.

Secara eksternal, pesan itu bisa diartikan ditujukan untuk seluruh warga bangsa, dari para pemilih hingga para elite politik.

"Karena ini tahun politik maka konteksnya terkait dengan persiapan menjelang Pemilu 2024, terutama Pilpres 2024," terang Firman.

Baca juga : Danamas-Pitik Kolaborasi Untuk Tingkatkan Digitalisasi Peternak Ayam

Menurutnya, hal itu berkaitan dengan pengalaman di dua pemilu sebelumnya yakni 2014 dan 2019 yang sarat isu politik identitas, SARA, dan sampai terjadi pembelahan ekstrem di tingkat akar rumput.

"Jadi saya pikir, membaca konteksnya Pak Airlangga ya tentu bicara etika politik dalam kontestasi menjelang Pemilu 2024," tambahnya.

Firman mengungkapkan pesan itu juga bisa dibaca sebagai pengingat untuk kader internal Golkar. Untuk berpolitik dengan cara-cara yang baik, santun, dan mengedepankan nilai demokrasi, dan itu tidak hanya berlaku untuk eksternal Partai Golkar. Pesan itu bisa jadi dialamatkan untuk internal Golkar dalam menjalankan roda organisasi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.