Dark/Light Mode

Politik Jangan Dimasukkan Ke Hati

Jumat, 10 Februari 2023 05:20 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Semakin mendekati Pilpres 2024, suhu politik di dalam negeri semakin panas. Perang kata-kata terjadi hampir setiap hari, baik dari kandidat calon maupun para pendukungnya. Suasana semakin panas dengan ada pihak yang mulai buka-bukaan “borok” calon lawan.

Suhu politik ini bisa semakin mendidih saat mendekati masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden pada September nanti. Perang kata-kata akan semakin terbuka. Upaya untuk membusukkan lawan bisa semakin vulgar, dengan berbagai cara.

Baca juga : Jokowi Ingatkan Media, Jangan Sampai Kepleset Polarisasi

Di tengah kondisi ini, masyarakat umum tidak perlu terlalu terbawa-bawa dalam “perang politik” tersebut. Kita boleh menjadi pendukung salah satu calon. Kita juga boleh turut berupaya agar calon yang didukung itu menang. Tapi, kita tidak perlu ikut-ikutan “perang” seperti para elite politik. Urusan politik jangan dimasukkan ke hati, yang bisa membuat kita baper alias terbawa perasaan.

Harus dipahami, elite politik bersedia “perang” karena punya kepentingan. Mereka ingin merengkuh kekuasaan. Mereka ingin menduduki kursi empuk singgasana pemerintahan. Sedangkan ide pembangunan, kesejahteraan, keadilan, itu hanya jualan mereka agar calonnya terpilih di Pilpres nanti.

Baca juga : Pasien Dimasukin Ke Kantong Jenazah, Ternyata Masih Hidup

Setelah Pilpres selesai, pertarungan mereka juga akan selesai. Yang tadinya lawan, bisa menjadi kawan. Sebagian besar mungkin akan merapat dalam satu barisan di internal kekuasaan.

Karena itu, untuk masyarakat umum, harus lebih mawas diri. Tidak perlu terbawa arus permainan para elite itu. Kita boleh mendukung, tapi tidak perlu ikut-ikutan “perang”, yang bisa menimbulkan keterbelahan di masyarakat. Cukup sudah pengalaman pahit keterbelahan di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, yang residunya masih tersisa sampai sekarang. Di Pilpres 2024, jangan lagi.

Baca juga : Cegah Stunting Dengan Pemberian Protein Hewani

Kalau mau mendukung salah satu kandidat, dukunglah sewajarnya. Tidak perlu terlalu fanatik dan berlebihan. Karena, meskipun yang didukung nanti memang, kita tidak akan menjadi apa-apa. Kita tetap akan menjadi rakyat bisa. Kita akan maju dengan usaha dan kerja keras kita. Peran capres kita hanya kecil. Andaipun calon yang kita dukung kalah, dunia tidak akan kiamat. Kita juga tidak otomatis jadi terhina dan hidup sengsara karena itu.

Yang penting saat ini adalah, kita terus menjaga persatuan bangsa. Jaga hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan teman. Jangan sampai gara-gara beda pilihan di Pilpres, kita menjadi bermusuhan. Untuk hal ini, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin berpesan kita untuk memegang prinsip, “untukmu capresmu, untukku capresku”. Tak perlu berselisih apalagi sampai menimbulkan gesekan.â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.