Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Disampaikan Airlangga Di Acara Pengusaha KAHMI
Ekonomi Kita Kuat
Jumat, 10 Februari 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sampai awal tahun ini, proses pemulihan ekonomi Indonesia masih berjalan baik. Kepercayaan konsumen dan pengusaha tetap berbelanja menjadi kunci mempertahankan perekonomian.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka secara virtual Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 Himpunan Pengusaha KAHMI/Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HIPKA) di Jakarta, kemarin.
“Ekonomi yang terus pulih terlihat dari Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) dan Penjualan Ritel dalam negeri terus tumbuh. Indikasi PMI (Purchasing Managers Index) pada Januari 2023 juga tinggi, 51,3 poin. Inflasi terkendali pada Januari 2023 sebesar 5,28 persen,” terang Airlangga.
Baca juga : Hadiri Rapim TNI-Polri, Airlangga Bicara Pertumbuhan Ekonomi
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, inflasi Indonesia juga menjadi yang terendah bila dibandingkan dengan negara maju, seperti Amerika Serikat 6,5 persen, Inggris 10,5 persen dan Brazil 5,79 persen.
Kendati begitu, proses pemulihan ekonomi Indonesia bukan tanpa tantangan. Saat ini, lanjut Airlangga, situasi penurunan ekonomi global dalam segi inflasi masih tinggi. Dan kenaikan suku bunga hampir mencapai puncak.
Bahkan, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan perdagangan global hanya 1,7 persen pada 2023. Baru akan meningkat pada 2024.
Baca juga : Tumbuh 5,31 Persen, Airlangga: Ekonomi Kita Di Atas Global
Meski demikian, ekonomi Indonesia diproyeksikan menguat dan peluang resesi mengecil dibandingkan negara lain.
“Secara clear, Indonesia telah mencapai pertumbuhan ekonomi 5,31 persen (tahun 2022) dan ini tertinggi di dalam 10 tahun terakhir,” ungkap dia.
Di tengah ketidakpastian global, sektor eksternal Indonesia tetap terjaga dengan meraih surplus perdagangan 32 bulan berturut-turut hingga akhir 2022.
Baca juga : Srikandi Ganjar Jambi Gelar Healthy Day Bareng Komunitas Zumba
Selama Januari-Desember 2022, surplus perdagangan mencapai 54,64 miliar dolar AS atau sangat tinggi dibanding tahun lalu pada periode yang sama sebesar 35,34 miliar dolar AS.
Kualitas pertumbuhan ekonomi turut diiringi kesejahteraan yang membaik. Begitu pula tingkat kemiskinan yang menurun sejak September 2020 sebesar 10,19 persen, menjadi 9,54 persen pada Maret 2022.
Tingkat pengangguran juga menurun dari 7,1 persen pada Agustus 2020 menjadi 5,8 persen pada Agustus 2022.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya