Dark/Light Mode

Jangkau Pemilih Muda, Golkar Genjot Penggunaan Medsos

Rabu, 22 Februari 2023 07:52 WIB
Politisi Partai Golkat Emanuel Melkiades Laka Lena/Ist
Politisi Partai Golkat Emanuel Melkiades Laka Lena/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Mayoritas pemilih Partai Golkar belum melek media sosial atau medsos. Hal itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 25 Januari-4 Februari 2023.

Politikus Parta Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkapkan, partainya akan menggenjot pemanfaatan media sosial untuk lebih menjangkau para pemilih muda.

"Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai pendorong utama revolusi 4.0 di Indonesia terus mendorong penggunaan digital dalam pengelolaan partai, dalam berbagai urusan. Juga penggunaan medsos dalam menyapa, menjelaskan kinerja, dan menggalang dukungan dari konstituen," tegas Melki - sapaan akrab Emanuel Melkiades Laka Lena di Jakarta, Selasa (21/2).

Kendati demikian, Golkar juga tidak akan membiarkan pemilih lama. Menurut Melki, Golkar menyiapkan dua strategi untuk merespons segmen pemilih lama maupun baru. Menurutnya, Golkar tidak akan membuat pembedaan dan akan tetap mewadahi keduanya.

Ini perpaduan menjaga, merawat yang lama dan juga menjangkau, serta mengajak yang baru terlibat menjadi pemilih Golkar. 

Baca juga : Rangkul Para Petani Muda, Orang Muda Ganjar Jawa Barat Gelar Pelatihan Pertanian Organik

“Tentu dengan berbagai macam program sesuai dengan ideologi Partai Golkar yang berbasiskan Pancasila dan doktrin Karya Kekaryaan," ujarnya.

Melki mengungkapkan, partainya berada pada rel yang tepat di bawah komando Airlangga Hartarto untuk memenangi Pemilu 2024, baik pilpres maupun pileg.

"Kami percaya semua upaya Partai Golkar yang dipimpin Pak Airlangga Hartarto bisa mengoptimalkan dua pendekatan tersebut untuk bisa memenangkan Pemilu 2024," pungkasnya.

Sebelumnya, survei Litbang Kompas mengungkapkan tak sampai seperempat dari konstituennya yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama. Sama halnya dengan mereka yang cenderung memilih berita daring sebagai pilihan utama, yakni 4 persen.

Jika dibandingkan, angka tersebut jauh di bawah jumlah para pemilih Golkar yang lebih suka media tradisional, seperti koran dan TV, di kisaran 64 persen.

Baca juga : Orang Muda Ganjar Bentuk Komunitas Pecinta Alam Di Sanggau

Pengamat budaya dan komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan mengatakan, parpol masih perlu membangun strategi kampanye di dunia maya. 

Menurutnya, media sosial memiliki karakter sebagai media yang berjejaring. Unggahan yang disebarluaskan oleh media ini, walaupun tak diakses langsung oleh target khalayaknya tetap mampu merembes, mempengaruhi konstituen bahkan yang kurang melek sosial.

Firman menambahkan, konstituen dalam kategori  ini terpengaruh secara tak langsung lewat perbincangan, atau alih medium dari media sosial ke media media lainnya.

“Unggahan dari media sosial tetap dapat membangun pengaruh yang luas, kepada khalayak,” jelas Firman, Selasa (21/2).

Menurut Firman, media sosial akan memberikan pengaruh yang luas, melengkapi media konvensional. 

Baca juga : Orang Muda Ganjar Tegal Gelar Mentoring Bareng Komunitas Basket

Jadi, dalam praktiknya, khalayak yang kurang melek media sosial tetap disentuh media sesuai kecenderungan pilihannya (media preference). 

“Media sosial tetap difungsikan, walaupun tidak jadi media utama, untuk menciptakan efek tak langsung," kata Firman.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.