Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sikap Presiden Jokowi yang tidak mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam pertemuan antara ketua umum partai politik pendukung Pemerintah dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, pekan lalu, jangan dinilai negatif.
Sebab, ditegaskan Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Presiden justru menghargai sikap politik Paloh yang mengusung Anies. "Tidak ada kalimat Presiden Jokowi melarang langkah politik NasDem," kata Said dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Senin (8/5).
Baca juga : Nggak Diundang Ke Istana Nasdem Kayak Patah Hati
Said menambahkan bahwa Jokowi mengetahui batasan demokrasi. Partai politik memiliki hak dan kewenangan untuk mencalonkan bakal calon presiden dan wakil presiden.
Dia menepis komentar Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana yang mengatakan bahwa Jokowi cawe-cawe atau ikut mengurus koalisi dan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga : Tak Diundang Jokowi, Paloh Memilih Pasrah
Said kembali menegaskan bahwa setiap partai politik memiliki kedaulatan masing-masing untuk menentukan siapa bakal calon presiden dan wakil presiden usungan mereka. "Sangat melecehkan kedaulatan partai-partai kalau Denny Indrayana menyebut Presiden Jokowi cawe-cawe urusan pilpres," tegasnya.
Sebelumnya, Selasa malam (2/5), Jokowi mengundang enam ketua umum partai politik di Istana Negara, Jakarta, untuk berdiskusi terkait kondisi politik tanah air. Jokowi pun menepis langkah politiknya mengundang ketua umum partai koalisi tersebut merupakan sikap ikut campur dalam isu politik menjelang Pemilu 2024.
Baca juga : Prof Tjandra Bagikan 8 Tips Cegah Masalah Kesehatan Akibat Cuaca Panas
"Cawe-cawe? Bukan cawe-cawe. Itu diskusi, kok cawe-cawe, diskusi. Saya ini kan ya pejabat politik. Saya bukan cawe-cawe," tandas Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5).
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya