Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Deddy Mizwar Tertarik Bergabung
Andi Arief Sindir Partai Gelora Jadi `Gelanggang Orang Rapuh`
Jumat, 8 November 2019 16:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Politisi Partai Demokrat Andi Arief kembali melontarkan pernyataan kontroversi. Dia menyebut Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) dengan sebutan Gelanggang Orang Rapuh. Bagusnya, pihak Gelora santai menanggapi sindiran itu.
Sindiran ini berawal dari akan hijrahnya mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar yang juga politikus Partai Demokrat ke Partai Gelora.
Awalnya, Andi Arief menyarankan Gelora juga merekrut Ruhut Sitompul. Dia menyebut, partai yang menampung kader Demokrat biasanya berakhir buruk karena kader itu bermasalah.
“Biasanya yang lari dari Demokrat itu bermasalah. Contohnya, Hanura yang merekrut Gede Pasek dkk. Mudah-mudahan Partai Gelora lebih beruntung,” kata Andi kepada wartawan, kemarin.
Baca juga : Gelar Malam Penghargaan Partai Golkar, Airlangga Cetak Tradisi Baru
Dia lalu menyindir dengan menyebut Gelora hanya berisi orang rapuh. “Kalau menggoda dan mengumpulkan milik orang lain artinya memang itu Gelanggang Orang Rapuh (Gelora),” sambungnya.
Bahkan, Andi Arief menyarankan Gelora mencontoh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam hal perekrutan kader. Dia menyinggung cara PSI mengajak orang baru masuk ke parpol.
“Tirulah PSI, mereka mengajak orang baru, mendidiknya, sampai mengerti politik. Bukan mengggelorakan jalan mudah, murah dan nggak mau lelah dengan pembajakan,” ungkapnya.
Salah satu inisiator Gelora, Mahfudz Siddiq menanggapi santai manuver yang dilancarkan elite Demokrat. Menurutnya, gejolak lahirnya partai baru dengan diisi oleh beberapa tokoh akan menuai pro dan kontra. Malah, dia yakin ketika resmi berdiri, pro dan kontra juga tetap akan terjadi.
Baca juga : Paloh: Saya Bicara Jujur Saja Belum Tentu Orang Percaya
“Tidak apa-apa ada reaksi begitu. Ke depan, ketika Gelora resmi jadi partai, juga pasti akan ada reaksi pro-kontra,” kata Mahfudz.
Eks Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menekankan Gelora selalu membuka ruang kepada siapa pun untuk bergabung. Tentunya, penerimaan berdasarkan kesamaan visi dan misi dalam menjalankan gagasan partai ke depan.
Mahfudz ingin seluruh ide bisa dijadikan bahan untuk membangun bangsa. “Gelora Indonesia dimaksudkan nantinya sebagai partai terbuka dan kolaboratif dengan siapa pun yang sejalan idenya. Kalau kami menutup pintu untuk orang lain berkolaborasi atau bahkan bergabung, kan jadi aneh,” ungkapnya.
Maka dari itu, Mahfudz meminta kepada Andi Arief, agar tidak terlalu keras menanggapi ketertarikan Deddy yang akan bergabung dengan Gelora.
Baca juga : TKN : Terlalu Berisiko Menangkap Orang Berdasarkan Motif Politik
Apalagi, partai ini juga belum lahir. Dia pun meminta sambutan hangat sampai pada waktu kelahirannya tiba.
"Jadi untuk sobat saya, Andi Arief keep cool and calm aja. Gelora ini masih calon bayi. Kasih senyumlah kepada bayi yang baru mau lahir,” pinta Mahfudz.
Deddy sudah menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dengan Gelora. Dia yakinkan, setelah adanya deklarasi, akan ikut bergabung dengan partai yang diisi beberapa tokoh eks PKS seperti Fahri Hamzah, Anis Matta,dan Mahfudz Siddiq.
Deddy juga memastikan akan segera memberikan surat pengunduran dirinya kepada Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Nanti ya pengunduran dirinya, setelah deklarasi Gelora,” ujar Deddy. [MHS]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya