Dark/Light Mode

Persiapan Pemilu 2024, PPP Disaranin Cari Ketum Yang Out Of The Box

Senin, 4 Mei 2020 21:39 WIB
Persiapan Pemilu 2024, PPP Disaranin Cari Ketum Yang Out Of The Box

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik yang juga akademisi Universitas Tangjungpura Pontianak, Ireng Maulana, menganalisa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan terseok di Pemilu 2024 jika tidak menemukan racikan yang pas saat Muktamar nanti. Termasuk pemimpin yang out of the box.

Beragam pekerjaan rumah masih menumpuk. Mulai dari persoalan kepengurusan, keluarnya mantan Ketum Romahurmuziy alias Romy dari penjara hingga melekatnya kesan PPP sebagai partai kolot dan tua. Sementara, zaman terus berubah.

“Sebenarnya PPP belum defisit dalam regenerasi kepemimpinan, seperti Golkar yang pernah sama-sama berpolitik di zaman Orde Baru, PPP termasuk partai lama yang masih punya cadangan calon pemimpin,” ujar Ireng kepada RMco.id

Baca juga : Regenerasi Kepemimpinan PPP Magnet Untuk Kaum Milenial

Ireng menyarankan, sebaiknya PPP mulai mengeksplore kader baik di pusat hingga di daerah. Baik itu kader sejak zaman Orde Baru hingga yang paling baru. Masalahnya, jika kader PPP tidak bersatu dan tidak berinovasi akan sulit berkompetisi.

“Sekarang PPP harus yakin dengan kader-kader sejatinya, dan figurnya bisa siapa saja yang kapabel dan handal. Di masa yang akan datang, prediksi kita PPP akan lebih memerlukan Ketum yang mau mengajak semua potensi partai untuk merakit ulang eksistensi PPP sebagai partai aspirasi umat Islam,” katanya.

Ireng beranggapan, jika tidak ada daya tarik baru dari PPP, maka partai berlambang Kabah ini bisa wassalam di Pemilu 2024.

Baca juga : PDIP Sarankan Pemerintah Tanam Pangan Alternatif Ketimbang Cetak Sawah Baru

PPP sebagai partai pilihan berbasis pemilih Islam harus diperkokoh. Selain itu, harus mampu melihat dinamika perpolitikan yang menghendaki pembaharuan. Terutama di 2024,” pungkasnya.

Seperti diketahui, suara PPP terus merosot dari setiap pemilu. Di Pemilu 2014, PPP mengantongi 8.157.488 atau 6,53 persen suara. Di Pemilu 2019, melorot menjadi 6.323.147 atau 4,52 persen suara. Perolehan suara PPP nyaris menyentuh ambang batas parlemen.

Selain itu, jadwal Muktamar PPP hingga saat ini belum jelas. Apa itu setelah pilkada serentak atau sebelumnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.