Duh, Virus Dinasti Politik Nular Ke Partai Gerindra

 Sebelumnya 
Senada, pengamat politik Universitas Nasional Firdaus Syam juga mengakui penunjukkan Saraswati sebagai elite Gerindra kental dengan nuansa nepotisme.

“Fenomena nepotisme kuat di organisasi dan di partai. Ada istilah NKK (Narik Konco Konco). Keluarga dan orang terdekat dijadikan pengurus,” katanya.

Baca juga : Sudah Bebas, Idrus Marham Masih Kader Partai Golkar

Firdaus yang saat ini menjabat Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional itu menganggap Saraswati masih terlalu belia menduduki posisi strategis.

“Kalau sekelas Fadli, Muzani itu oke lah. Sekarang apa prestasi dia (Saras). Jangan jadi etalase saja. Cuma dipajang, sementara magnetiknya tidak ada,” ujar dia.

Baca juga : Dasco Diduga Pamer Kekuatan Di Gerindra

Sebelumnya, Waketum Demisioner Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad membenarkan keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020-2025.

“Terhadap isu calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Saudari Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang katanya mengidap Covid-19 perlu kami sampaikan bahwa berita itu tidak benar. Yang ada pada saat ini Saudari Saraswati sedang orientasi di partai untuk beberapa hari ke depan, karena yang bersangkutan ditunjuk menjadi salah satu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020-2025,” katanya.

Baca juga : Polisi Bakal Gandeng Preman

Rahayu Saraswati lahir 27 Januari 1986. Sebelumnya menjabat sebagai Ketua Divisi Advokasi Perempuan di kepengurusan Partai Gerindra periode 2015-2020. Dia juga pernah menjadi anggota DPR periode 2014-2019. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.