Dark/Light Mode

Di Hong Kong Tak ada BPJS

Ide Sandi Libatkan Aktuaria Salah Kaprah

Selasa, 19 Maret 2019 15:53 WIB
Cawapres 02 Sandiaga Uno saat debat capres di Hotel Sultan, Minggu (17/3). (Foto: Wahyu Dwi Nugroho).
Cawapres 02 Sandiaga Uno saat debat capres di Hotel Sultan, Minggu (17/3). (Foto: Wahyu Dwi Nugroho).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ide Sandiaga Uno untuk melibatkan akturia asal Indonesia yang sedang bekerja di Hong Kong guna mengatasi persoalan BPJS dinilai aneh. Profesor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany, menilai gagasan itu sulit dipahami. 

Menurutnya, untuk menangani persoalan BPJS tak sekadar menunjuk aktuaria yang berpengalaman di bidang asuransi biasa. Yang bersangkutan mesti tahu sistem asuransi kesehatan negara yang terkait dengan anggaran belanja sebuah pemerintahan. Hong Kong tak memiliki sistem yang sama seperti BPJS atau JKN di Indonesia.

Baca juga : Maksimalkan Saja Sesi, Pertanyaan Eksploratif

"Ide soal memanggil aktuaria Hong Kong itu saya tidak tahu apa maksudnya. Sebab di Hong Kong, tak ada sistem seperti JKN atau BPJS. Di sana berobat gratis karena pajaknya tinggi. Rakyat (Hong Kong) bayar pajak tinggi 30 - 50 persen dari upah," ungkapnya. 

Persoalan BPJS, sambungnya, gak bisa dilihat secara sederhana. Mesti ada pemahaman yang holistik untuk menghasilkan solusi memperbaiki BPJS. Tak hanya BPJS, Hasbullah juga megkritisi sejumlah ucapan Sandiaga Uno dalam debat cawapres yang mengangkat isu soal kesehatan itu. Dia menilai, Sandi sebagai seorang pemimpin gagal melihat persoalan secara menyeluruh. 

Baca juga : Sandi Ziarah Ke Makam Raja Samudra Pasai

Ia menilai, Sandi terlalu cepat mengambil kesimpulan lewat satu atau dua kasus yang dia dapati. Menurutnya, dalam dunia akademis terutama kesehatan, pembuktian masalah tak bisa mengambil sampel satu atau dua kasus. 

"Pak Sandi dalam debat mengangkat kasus. Secara akademik, kasus satu dua orang belum tentu jadi masalah di lapangan. Kebijakan tak bisa diambil dari kasus satu dua orang," tukasnya. 
Seperti diketahui Aktuaria merupakan studi mengenai pengelolaan risiko keuangan. Meskipun bisa digunakan untuk menganalisis persoalan keuangan, namun hal itu dinilai tidak efektif jika si aktuaria tak memiliki bekal pengetahuan soal jaminan kesehatan. [HEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.