Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Pengamat politik, Djayadi Hanan memiliki pandangan berbeda terkait hasil survei litbang Kompas. Bagi Joko Widodo-Ma'ruf Amin, hasil itu menjadi pengingat di saat yang tepat. Survei yang keluar sebulan sebelum pemilihan akan memicu semangat total dari segenap tim dan pendukung calon 01 untuk tetap mempertahankan keunggulan tebal pada 17 April 2019.
"Ini pertanda supaya jangan lengah sampai hari H. Sebagai pasangan yang sedang unggul, survei itu diperlukan sebagai pengingat,"katanya di Jakarta, Kamis (21/3). Djayadi memprediksi, seluruh elemen tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf akan semakin kencang bergerak untuk memastikan kemenangan di beberapa daerah kunci. Yaitu, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI, Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Baca juga : Terjunkan Kiai Kampung Dukung Jokowi-Maruf
"Saya yakin timses akan fokus di daerah yang jadi rebutan suara. Itu bisa saja dilakukan dengan sprint selama tiga minggu terakhir ini," ungkapnya. Terkait peta di daerah kunci itu, lembaga Saiful Mujani Reseach and Consulting baru saja merilis hasil survei terbaru di wilayah Banten. Kabar positif pun mampir ke kubu 01. Kini pasangan Jokowi-Ma'ruf mampu memperlebar jarak keunggulan di wilayah yang akan memperebutkan sekitar 8 juta suara itu.
"Dari survei yang dilakukan pada 27 Februari hingga 8 Maret 2019 menunjukkan pasangan 01 unggul dengan 43,2 persen. Sedangkan pasangan 01 meraih 41,7 persen," ujar peneliti SMRC, Deni Irvani, Rabu (20/3).
Baca juga : Cuma Sedikit, Ibu-Ibu Yang Tanamkan Kejujuran Pada Anaknya
Keunggulan di Banten ini menjadi hal positif bagi kubu Jokowi-Ma'ruf. Sebab sebelumnya suara di Banten cenderung seimbang. Namun berkat usaha keras dari tim dan relawan, suara Jokowi-Ma'ruf mampu meningkat cukup signifikan hingga kini mampu unggul.
Deni mengatakan, ada sejumlah temuan dalam survei kali ini. Salah satu temuannya adalah masyarakat Banten yang tak terpengaruh isu hoax yang ditujukan pada pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Cukup banyak masyarakat yang mendapat informasi yang tidak berdasarkan fakta tentang Jokowi, seperti isu PKI dan memusuhi ulama. Umumnya pemilih tidak mempercayai isu tersebut," tutupnya. [HEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
