Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Supaya Gaduh Kudeta Mereda 

Moeldoko Hormat Ke SBY, AHY Hormat Ke Moeldoko

Sabtu, 6 Februari 2021 06:20 WIB
Ketua umum Partai Demokrat AHY (kiri) dan Kepala Staf Presiden Moeldoko (kanan). (Foto: Instagram/Istimewa)
Ketua umum Partai Demokrat AHY (kiri) dan Kepala Staf Presiden Moeldoko (kanan). (Foto: Instagram/Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu kudeta di Partai Demokrat terus merembet ke mana-mana. Ada yang menyebut fakta. Ada yang merasa difitnah. Jadilah isu ini semakin panas. Agar fokus penanganan Corona tak terganggu, lalu kondisi di Demokrat juga tenang lagi, ada saran, sebaiknya Moeldoko sowan dan hormat ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan senior dan atasannya di TNI. Lalu, AHY juga sowan dan hormat ke Moeldoko, seniornya juga bekas atasannya di TNI, dulu.

Moeldoko sudah dua kali mengeluarkan pernyataan tak punya niat sama sekali mengkudeta AHY dari kursi Ketua Umum Demokrat. Dia mengakui, memang sempat bertemu dengan beberapa kader Demokrat. Namun, dia memastikan, pertemuan itu hanya untuk ngopi-ngopi saja. “Aku ngopi-ngopi, kenapa ada yang grogi,” kata Kepala Staf Presiden ini, saat konferensi pers, Rabu (3/1).

Para politisi Demokrat tetap yakin betul Moeldoko punya niat merebut Partai Demokrat. Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya menyebut Moeldoko telah memberikan dana awal sebesar 25 persen kepada sejumlah kader partainya untuk melancarkan gerakan pengambilalihan kepemimpinan AHY.

Baca juga : Moeldoko: Saya Nggak Pernah Nggak Pede...

Riefky mengklaim, informasi tersebut valid berdasarkan kesaksian sejumlah kader Partai Demokrat. “Telah dibagikan dana awal sekitar 25 persen. Sedangkan sisanya akan diberikan jika KLB (Kongres Luar Biasa) selesai dilaksanakan, dan Moeldoko telah menjadi pemimpin baru,” ucapnya, dalam keterangan tertulis, kemarin.

Terkait surat AHY yang tak dibalas Jokowi, Riefky tak terlalu masalah. Hanya saja, tidak ada balasan itu, baginya meninggalkan teka-teki.

“Namun, kami tetap menghormati keputusan dan pilihan Presiden Jokowi tersebut. Kami tetap berkeyakinan bahwa Presiden Jokowi maupun pejabat negara yang namanya disebut-sebut, benar-benar tidak mengetahui adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, apalagi terlibat,” ujar politisi asal Aceh tersebut.

Baca juga : Gempari Bagikan Nasi Kotak Dan Masker Di Jagakarsa

Namun, politisi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng terlihat masih tidak terima dengan belum dibalasnya surat AHY itu. Bahkan, mantan terpidana kasus Hambalang ini menyebut, Moeldoko mendapat restu “Pak Lurah”.

"Kemudian katanya juga sudah direstui oleh Pak Lurah serta menteri lainnya, termasuk Menkum HAM," tudingnya.

Melihat hal itu, politisi PPP Joko Purwanto meminta Andi tak melebarkan masalah. Apalagi menyebut “Pak Lurah” dalam persoalan Partai Demokrat. “Terlalu berat dan keji tuduhan itu,” katanya, kepada wartawan, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.