Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Jam 10 Pagi Ini, Jenazah Artidjo Dikebumikan Di Komplek Pemakaman UII Yogyakarta
- PPKM Mikro Di Jakarta Mulai Hari Ini, Headway MRT Jadi 10 Menit
- Berlaku Hari Ini, Ini Daftar Mobil Yang Dapat Diskon PPnBM
- Gibran Jadi Walkot, PDIP Ajak Karang Taruna Bumikan Pancasila Di Era Milenial
- Putra Mendiang Ventje Rumangkang Tolak KLB Ilegal Partai Demokrat
Pecah Kongsi, Max Sopacua Dorong KLB Untuk Penyelamatan Partai Demokrat
Selasa, 23 Februari 2021 08:15 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai Ketua Umum partai berlambang Mercy terus digoyang.
Berita Terkait : SBY Sulit Ditebak
Sejumlah politisi senior dan pendiri Partai Demokrat tengah menyiapkan gugatan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Politisi Max Sopacua menyebut, upaya gugatan tersebut akan dibuat dalam penyelenggaraan KLB untuk menyelamatkan Partai Demokrat.
“Kami, kader Partai Demokrat menggugat untuk mengembalikan dan menegakkan Demokrat menjadi partai modern dan terbuka," ujar Max Sopacua, Senin (22/2).
Max mengatakan, saat ini kondisi obyektif Partai Demokrat terbelah menjadi dua, yakni Kubu Dinasti SBY dan Kubu Garis Lurus.
Berita Terkait : Pengurus Dan Kader Partai Demokrat Banten Tolak KLB
Menurutnya, kubu Dinasti SBY adalah kelompok kader yang ingin mempertahankan kemapanan Partai Demokrat untuk tetap menjadi Partai Dinasti SBY.
Berita Terkait : Ketua DPC Blora Dipecat
Sedangkan Kubu Garis Lurus adalah kelompok Kader yang berkehendak menyelamatkan, mengembalikan dan meluruskan garis perjuangan Partai Demokrat sebagaimana cita cita awal pendirinya. Yaitu Partai Demokrat sebagai partai modern dan partai terbuka.
"Itulah landasan kita berjuang, yang ditanamkan oleh Para Pendiri pada sejak awal. Tetapi dalam kepemimpinan SBY sebagai Ketua Umum, Partai Demokrat dikerdilkan menjadi partai keluarga," kata Max.
Belakangan, sejumlah tokoh pendiri dan politisi senior Partai Demokrat semakin kuat mendesak penyelenggaraan KLB. Mereka menganggap terpilihnya, AHY sebagai Ketua Umum dalam Kongres partai 2020 lalu sarat dengan kebohongan dan tidak mengikuti tata tertib yang berlaku. [MFA]
Tags :
Berita Lainnya