Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Trah Soekarno Dominasi Regenerasi PDIP
Prananda Diprediksi Bakal Gantikan Mega
Senin, 22 Maret 2021 06:05 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Regenerasi kepemimpinan di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sulit lepas dari bayang-bayang trah keluarga Presiden Indonesia pertama, Soekarno. Meski demikian, kader Banteng menerima kenyataan itu.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga meyakini, kalaupun terjadi regenerasi di PDIP, pengganti Megawati sebagai pucuk pimpinan diperkirakan tetap dari trah Soekarno.
“Tentu perkiraan ini akan terjadi bila Mega masih memimpin PDIP hingga 2024,” ungkap Jamiluddin, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Baca juga : Demokrasi Indonesia Di Persimpangan Jalan
Menurutnya, sehebat apapun kader Banteng, kalau bukan trah Soekarno, peluangnya hanya akan jadi sekretaris jenderal, ketua departemen, dan posisi lainnya di Dewan Pimpinan Pusat PDIP.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FIKOM IISIP) Jakarta 1996-1999 ini menduga, para kader Banteng tidak akanlancang menyampaikan keinginannya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PDIP.
Dikatakan, saat ini setidaknya ada empat trah Soekarno yang berkiprah di politik berpelung menggantikan Mega. Mereka adalah Prananda Prabowo, Puan Maharani, Guruh Soekarnoputra, dan Puti Guntur Soekarno. Dari empat nama itu, Prananda dan Puan yang dinilai berpeluang besar menggantikan Megawati.
Baca juga : Dirilis Iconomics, Ini Layanan Keuangan Digital Pilihan Milenial
Namun bila dikerucutkan lagi, Jamiluddin meyakini, Pranandalah yang akan dipilih Mega sebagai penerusnya. Kongres mendatang hanya alat legitimasi mengantarkan Prananda jadi Ketua Umum PDIP.
Baginya, sosok Prananda memiliki kecerdasan, manajerialnya jauh lebih mumpuni daripada Puan. Di internal PDIP, termasuk kader di daerah, keberadaan Prananda lebih diterima. “Modal sosial Prananda jauh lebih baik daripada Puan. Hal itu terjadi karena Prananda berhasil melakukan konsolidasi di internal PDIP,” terangnya
Namun, kata Jamiluddin, perkiraan itu bisa berubah total bila Mega memimpin PDIP tidak sampai 2024. Penggantinya akan lebih sulit diprediksi mengingat banyaknya faksi di PDIP, dan kekuatannya berimbang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya