Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PDIP Dan Gerindra Tak Goyah Karena Korupsi

Aneh Tapi Nyata

Selasa, 23 Maret 2021 06:20 WIB
Ilustrasi PDIP dan Gerindra. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi PDIP dan Gerindra. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak skandal korupsi bantuan sosial (bansos) dan ekspor benur terungkap, PDIP dan Gerindra kerap jadi sasaran bully. Partai juara korupsi kerap disematkan publik di dunia maya pada dua partai ini. Tapi, anehnya, bukannya anjlok, elektabilitas partai yang dipimpin Megawati dan Prabowo itu, tetap tak goyah dan selalu nangkring di urutan pertama dan kedua.

Dalam berbagai riset yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei yang kredibel, PDIP dan Gerindra, masih menempati posisi teratas. Terbaru, survei yang dikeluarkan Indikator Politik Indonesia (IPI). Lembaga yang didirikan Burhanuddin Muhtadi PhD ini, menempatkan Gerindra pada urutan pertama sebagai partai pilihan anak muda dengan meraih 16 persen. Di posisi kedua, PDIP dengan persentase 14,2 persen.

Hasil survei yang dilakukan IPI ini tentu saja membuat banyak orang terkaget-kaget. Sebab, badai korupsi yang tengah menimpa PDIP dan Gerindra, ternyata tak berdampak pada elektabilitasnya. Bahkan di mata anak muda, kedua partai ini masih menjadi primadona.

Baca juga : Takut Nikah Karena Bumi Sudah Hancur

Padahal, dua kasus korupsi yang paling banyak menyita perhatian publik, yakni bansosgate dan lobstergate, dilakukan oleh kader dari dua partai itu. Untuk lobster, tersangka utamanya adalah eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra.

Sementara kasus bansos, pelaku utamanya adalah Eks Menteri Sosial, Juliari Batubara. Di PDIP, Juliari menempati posisi yang cukup bergengsi, sebagai wakil bendahara umum.

Dengan ditangkapnya Juliari, menambah panjang daftar kader PDIP yang berurusan dengan KPK. Sebelum Juliari, dua kepala daerah asal PDIP lebih dulu dicokok KPK. Yakni Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo dan Wali Kota Cimahi Ajay Priatna.

Baca juga : Tetap Tinggi, Diskon PPnBM Tak Goyahkan Harga Mitsubishi Xpander Bekas

Apa tanggapan PDIP terkait hasil survei ini? Politisi senior PDIP, Hendrawan Supatikno tak ingin jumawa. Menurutnya, hasil survei masih terus bergerak. Begitu juga politik yang selalu dinamis. Untuk itu, dia tak ingin reaktif dan terus membuat tafsir berlebihan. Namun, PDIP tetap bergerak dengan tujuan yang jelas.

“Saya ingat adagium: bergeraklah dengan tuntunan bintang di langit, bukan dengan kerlap kerlip kapal yang keluar masuk pelabuhan,” kata Hendrawan, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Anggota komisi XI DPR ini menegaskan, di PDIP, ada instruksi tegas kepada semua kader untuk rajin turun ke bawah dan menunjukkan wajah partai yang melayani masyarakat.

Baca juga : Tak Usah Pamer Sertifikat Vaksinasi Di Media Sosial

“Kader partai juga diinstruksikan untuk memberdayakan kaum marhaen dan wong cilik yang telah memberi kepercayaan kepada partai,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.