Dark/Light Mode

Jadi Saksi Sejarah

Steven Rumangkang Ungkap Terciptanya Logo Dan Bendera Partai Demokrat

Rabu, 14 April 2021 21:45 WIB
Pendiri Partai Demokrat Steven Rumangkang. (Ist)
Pendiri Partai Demokrat Steven Rumangkang. (Ist)

 Sebelumnya 
Adapun tulisan Partai Demokrat, diletakkan di bawah logo Bintang Segitiga tanpa blok warna putih, dengan pilihan font Times New Roman dengan format huruf besar semua.

Warnapun mengalami perubahan. "Pak SBY juga memerintahkan untuk memasukkan unsur warna biru Pasukan Penjaga Perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Kita tahu Pak SBY pernah bertugas sebagai Chief Military Observer di United Nation’s Peacekeeper Forces di Bosnia Herzegovina (1995-1996). Pak SBY juga minta mengubah warna biru tua menjadi biru yang lebih terang,” papar Steven.

"Saya ingat betul, Pak SBY dengan detail mencontohkan warna biru yang beliau maksud adalah warna biru dalam bendera dikibarkan di sebuah hotel di Jakarta Pusat, yang sering beliau lihat saat berkantor sebagai Menko Polhukam,” imbuhnya.

Steven kemudian mendatangi manajemen hotel tersebut untuk menanyakan bendera warna biru terang itu.

Baca juga : Jokowi Minta Penyaluran Bantuan Untuk Korban Bencana Di NTT-NTB Dikebut

"Setelah saya mendapatkan contoh kain dengan warna yang sesuai arahan Pak SBY, saya memerintahkan staf saya untuk mencari bahan dengan warna tersebut di Pasar Tanah Abang, agar bisa segera diproduksi cepat,” kata Steven.

Semula pihaknya berpandangan bahwa pilihan warna yang kaya dan beragam itu berpotensi menghambat proses cetak di daerah, yang umumnya saat itu masih menggunakan teknis sablon manual.

“Pak SBY mengatakan tidak apa-apa, bendera negara-negara di Afrika saja sangat warna-warni. Mendengar arahan Pak SBY itu, kami sadar kekhawatiran kendala teknis percetakan sablon bukanlah hambatan untuk mengembangkan partai ini menjadi partai besar," kisah Steven.

Steven kembali menegaskan, ide dan gagasan dari proses pembuatan logo, merek dan lambang Partai Demokrat, itu memang digagas oleh SBY.

Baca juga : Sigap Atasi Kebakaran Kilang Balongan, Pertamina Patut Diapresiasi

“Beliau langsung memberikan arahan-arahan teknis secara langsung, secara detail, dan juga menerima saran dan masukan dari kami. Semua revisi dan perbaikan teknis lainnya, semua melalui persetujuan Pak SBY,” katanya.

Steven merasa penting untuk buka suara soal ini. Di tengah situasi post-truth politics yang semakin menjadi-jadi dalam ruang demokrasi belakangan ini, manipulasi sejarah bukanlah hal sulit untuk dilakukan.

“Ditengah menguatnya penyebaran hoax, fake news & hate speech, kebohongan yang diulang-ulang, bisa menjadi kebenaran yang baru,” kata Steven.

Pihaknya juga memperingatkan, Partai Demokrat didirikan dengan prinsip dasar etika politik dan nilai-nilai berdemokrasi yang matang.

Baca juga : Menang Lagi, Italia Dan Inggris Puncaki Grup

“Sudah menjadi tugas kita semua, warga bangsa pada umumnya dan para kader Partai Demokrat pada khususnya, untuk serius dan berkomitmen menjaga kebenaran dan keadilan bersikap dalam menghadapi berbagai dinamika. Yang benar akan menang, dan yang melawannya akan tumbang. Itulah rumus kehidupan yang patut kita teladani," tutup Steven. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.