Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Irma Suryani: Vaksin Berbayar Itu Alternatif, Kenapa Diributkan?
Senin, 12 Juli 2021 20:54 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago heran dengan pihak-pihak yang meributkan vaksinasi berbayar. Padahal, vaksinasi itu adalah alternatif untuk mempercepat kekebalan komunal alias herd immunity. Vaksinasi berbayar juga hanya ditujukan untuk kelompok mampu dan tak menunggu vaksinasi gratis untuk masyarakat luas.
"Kenapa diributkan? Vaksin berbayar adalah program alternatif mempercepat vaksinasi agar herd immunity juga dapat dipercepat dalam rangka mengurangi side effect negatif pada pasien yang terinfeksi Covid-19," ujar mantan Anggota Komisi IX DPR (Bidang Kesehatan), dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (12/7).
Irma menegaskan, melakukan vaksinasi mandiri tidak melanggar konstitusi. Saat Pemerintah memperbolehkan adanya vaksinasi mandiri, bukan berarti Pemerintah berbisnis pada rakyat.
Mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 ini melihat, banyak pihak yang lupa pada hak dan kewajiban warga negara. Dia menegaskan, rakyat berhak mendapatkan semua yang diwajibkan konstitusi. Tetapi, rakyat juga punya tanggung jawab sebagai warga negara, contohnya soal sikap gotong royong.
"Menurut saya, tidak ada yang salah dengan vaksin gotong royong, ketika perusahaan membeli vaksin dari Pemerintah untuk pekerjanya. Nah, bukankah itu pertanda baik bahwa perusahaan menempatkan pekerjanya sebagai aset yang harus dijaga dan dipelihara dengan baik? Lalu di mana salahnya?" tanyanya.
Terkait vaksin berbayar untuk individu, Irma menegaskan, program ini juga tidak melanggar konstitusi. Sebab, Pemerintah tidak menghentikan pemberian vaksin untuk rakyat secara gratis. Bahkan, vaksinasi gratis terus digenjot. Pemerintah menargetkan bisa melakukan penyintikan 2 juta per hari pada Agustus nanti.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya