Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Haramkan Tagar 2019GantiPresiden

Mardani Insyaf, Yang Lain Kapan?

Minggu, 5 Mei 2019 06:24 WIB
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera (Foto: IG @mardanialisera)
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera (Foto: IG @mardanialisera)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deklarator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera sudah insyaf. Terhitung mulai Jumat (3/5) lalu, politikus PKS ini sudah mengharamkan tagar yang ia ciptakan. Tujuannya, kata Mardani, agar suasana tak terus panas.

Di medsos, banyak yang nanya, kapan yang lain mengikuti jejak Mardani.

Seharian kemarin, perubahan sikap Mardani ini mendapat sorotan dari warganet. Maklum, dulu Mardani adalah salah satu die hard 02. Jabatannya adalah Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Hampir tiap hari menyerang kebijakan petahana. Cuitannya tajam. Omongannya pedas. Ketua DPP PKS ini adalah salah satu tokoh yang menggagas tagar #2019GantiPre- siden, dan melambungkannya hingga populer di dunia maya. Tapi kini, sikap Mardani mulai berubah.

Jumat (3/5) lalu, tiba-tiba saja Wakil Ketua Komisi II DPR ini mengharamkan tagar #2019GantiPresiden. Kata dia, ganti Presiden sudah tutup buku. Karena kompetisinya sudah selesai. Sekarang balik normal lagi.

“Saya nggak mau menyanyikan lagi, nggak mau pakai hashtag itu lagi,” kata Mardani, di Kompleks Senayan, Jakarta. Mardani menjelaskan, seruan itu dikeluarkan agar situasi lebih kondusif dan adem.

Baca juga : Stokan Pangan DKI untuk Puasa dan Lebaran Sudah Aman

Ia pun mengajak kubu TKN Jokowi-Ma’ruf melakukan hal yang sama. Tidak lagi perang komentar. Menurutnya, kalau dua kubu masih terus perang komentar, tensi politik akan terus memanas dan sulit didinginkan. “Yang seperti ini hanya akan membuat publik semakin pecah,” ujarnya.

Seruan Mardani ini menuai komentar dari warganet pendukung dua kubu. Banyak pendukung 02 yang tak percaya kalau Mardani menyerukan hal tersebut. Hingga kemarin, akun Twitternya pun mendapat banyak pertanyaan klarifikasi. “Pak Mardani benar Anda bicara seperti itu? Sungguh terlalu,” cuit @arkaana03, sambil me-mention akun milik Mardani.

Tapi tak sedikit yang memberikan apresiasi. Satu di antaranya adalah Burhanuddim Muhtadi. Bos Lembaga Survei Indikator Politik ini memuji sikap Mardani yang dinilainya gentle. “Hats off, ustad tahu kapan saat bertanding, kapan saatnya bersanding!,” kicaunya di akun @BurhanMuhtadi.

Bekas Ketua DPR Marzuki Alie ikut mengomentari. Menurut dia, sikap Mardani ini yang membuat demokrasi indah. “Makanya, jangan baper tatkala sedang kontestasi, ada hak konstitusional yang harus kita hormati. Sayangnya masih banyak yang salah memahami kontestasi sebagai wujud negara demokrasi,” cuit Marzuki. “Warassss, respect,” kicau @ imlovedearly.

Pemilik akun Lintang Katresnan bersyukur Mardani sudah insyaf. Dia bertanya, yang lain kapan mengikuti Mardani, sambil menyisipkan tagar #HaramGantiPresiden. Tak semua warganet mengapresiasi. Ada juga yang menuduh Mardani dengan sebutan yang nggak-nggak. Dituduh hipokrit dan segala macam.

Baca juga : Menag dan Mendikbud Jangan Kasih Yang Lain

Kepada para pendukung die hard 02 itu, Mardani kembali memberikan penjelasan di akun Twitter miliknya. Dia bilang, sejak awal Januari 2019, ia diminta oleh BPN dan Habib Rizieq untuk mengubah tagar #2019GantiPresiden menjadi #2019­ PrabowoPresiden. “Saya ikut intruksi dan mulai edukasi berbulan-bulan ubah hashtag. Sampai tanggal 13/4 tutup buku, karena semua migrasi 2019PrabowoPresiden,” ujarnya di akun @MardaniAliSera.

Dia bilang, banyak sekali pertimbangan mengubah tagar tersebut. Alasan utama adalah kampanye to the point sebut nama presidennya. “Saya ikut intruksi itu, namun di lapangan, hashtag tidak langsung berganti. Perlu edukasi beberapa bulan. Namun, pribadi saya batasi sampai 13/4,” kicaunya.

Kata dia, perubahan itu berdasarkan instruksi dari BPN. Bukan atas keinginannya pribadi atau dari PKS. Soal koalisi, dia menegaskan PKS masih solid dalam koalisi Prabowo-Sandi. Kepada mereka yang meragukan keteguhan PKS dalam koalisi, Mardani meminta mereka datang ke PPK. “Kader PKS fokus kawal 02 berhari-hari,” ucapnya.

Dia menegaskan, PKS tetap loyal dengan Prabowo-Sandi. Dia ingin pemilu yang jujur dan adil, hanya saja semua harus sesuai konstitusi. “Maka kecurangan dan pelanggaran harus dilaporkan untuk diproses. Konstitusi mengatur pemilu ulang di suatu daerah,” ucapnya.

Soal kecurangan, Mardani bilang kata kuncinya adalah legal konstitusional. Silakan laporkan ke KPU, Bawaslu, DKPP maupun ke MK. “Hormati warga masyarakat yang menuntut keadilan dengan menyampaikan bukti-bukti kecurangan. Proses secara adil. Selesaikan masalah-masalah dalam jalur konstitusi yang ada. Sampai tuntas ikuti hukum yang berlaku,” tuntasnya.

Baca juga : Gara-gara Banjir, Tagar Anies Di Mana Jadi Trending Topic

Sikap Mardani ini mendapat pujian dari TKN Jokowi-Ma’ruf. Jubir TKN Ace Hasan Syadzily menyebut, sikap Mardani ini sudah on the track. Menunjukkan sikap kenegarawanan, dan menghormati polihan politik rakyat yang sudah menentukan pilihan 17 April lalu.

Ace berharap sikap Mardani ini diikuti oleh kolega Mardani seperti Neno Warisman dan lain-lain yang selama ini masih sangat aktif dalam menginisiasi Ijtimak Ulama. “Tidak perlu lagi ancam-mengancam ‘people power’ segala. Toh ‘people power’ sudah dilakukan pada tanggal 17 April juga,” pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.