Dark/Light Mode

PPP: Siapapun Jubir Presiden, Yang Penting Gampang Dihubungi

Selasa, 26 Oktober 2021 10:14 WIB
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani. (Foto: ist)
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani merinci sosok yang cocok mengisi kursi Juru Bicara Presiden pasca ditinggal Fadjroel Rachman sebagai Dubes RI untuk Kazakhstan. Menurutnya jubir itu harus memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni.  

"Kemudian punya daya koordinasi yang tinggi dengan jajaran pemerintahan lainnya, dan yang ketiga saya kira adalah orang yang memang tiap saat itu bisa gampang untuk dihubungi, dikomunikasi," kata Arsul, Senin (25/10).

Baca juga : INDEF Sarankan Presiden Tunda Pelantikan Anggota BPK

Dia mencontohkan, sosok tersebut pernah didapat presiden di era sebelum Jokowi. Jubir presiden di era sebelumnya, menurut Arsul, jago berkomunikasi, sehingga program dan pesan presiden dapat tersampaikan dengan baik ke publik.

"Zaman Gus Dur ada almarhum Pak Wimar Witoelar, itu saya kira juga bagus, zaman Pak SBY ada Julian Aldrin Pasha, itu juga bagus," ujarnya.

Baca juga : Di Depan Utusan Presiden AS, Luhut Tegaskan Indonesia Serius Kendalikan Dampak Perubahan Iklim

Terkait nama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Ketua MPR itu menilai sosok politisi PDIP tersebut cukup kapabel. Namun dia tetap mengingatkan tugas Menseskab yang diemban sudah cukup berat.

"Ya itu tentu berpulang ke Presiden. Kalau kita bicara Pak Menseskab sekarang saya kira Pak Pramono itu sosok yang kapabel juga sebetulnya untuk bisa mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan pemerintahan, kebijakan-kebijakan presiden," ungkapnya. 

Baca juga : Mendag Yakin Menteri Negara G20 Terpukau

Sebelumnya, teka-teki soal Jubir Presiden Jokowi setelah Fadjroel Rachman menjadi Dubes Kazakhstan belum terjawab. Presiden Jokowi sampai saat ini belum memberikan arahan.

"Sampai saat ini belum ada arahan Presiden. Selain itu di istana sudah ada Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, dan KSP," aku Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin kepada wartawan, Senin (25/10). [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.