Dark/Light Mode

Golkar-PAN Dukung Prabowo, PKB Ngotot Penentuan Cawapres Wewenangnya

Minggu, 13 Agustus 2023 17:15 WIB
Penandatanganan naskah kerja saja Golkar dan PAN dengan Gerindra dan PKB, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8). (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Penandatanganan naskah kerja saja Golkar dan PAN dengan Gerindra dan PKB, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8). (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - PKB menyambut baik bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres. Namun, untuk Capres dan Cawapres, PKB ngotot pihaknya bersama Gerindra yang berwenang untuk memutuskan. PKB beralasan, hal itu sesuai piagam kerja sama awal KKIR yang ditandatangani bersama Gerindra pada 13 Agustus 2022, di Sentul Bogor. 

“PKB sebagai inisiator KKIR bersama Gerindra menyambut baik bergabungnya Golkar dan PAN. Namun, untuk penentuan Capres dan Cawapres yang akan diusung, PKB tetap berpatokan pada Piagam KKIR yang ditandatangani tepat satu tahun lalu di Sentul Bogor,” ujar Wasekjen PKB Syaiful Huda, usai penandatangan piagam kerja sama politik KKIR dengan Golkar dan PAN, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8). 

Huda mengatakan, bergabungnya Golkar dan PAN akan menambah kekuatan KKIR. Golkar, dengan pengalaman panjangnya, pasti memberikan insentif elektoral pada KKIR.

Baca juga : Zulhas: Saya Lihat Gus Muhaimin Tersenyum Gembira

“Demikian juga dengan PAN, pasti akan memberikan tambahan kekuatan. Kami optimistis bergabungnya mereka akan menambah daya tawar KKIR, termasuk menambah peluang besar bagi pasangan Capres-Cawapres yang akan diusung,” katanya. 

Dia mengungkapkan, kerja sama Gerindra-PKB dan Golkar-PAN masih sangat awal. Masih membutuhkan detail-detail pembahasan agar benar-benar menjadi kekuatan yang solid.

“Kalau dari piagam kerja sama yang kita tandatangani saat ini, hanya menyebutkan bahwa Gerindra-PKB menerima Golkar-PAN sebagai rekan koalisi. Belum ada detail-detail terkait hak dan kewajiban para pihak, termasuk bagaimana pola pengambilan keputusan penentuan capres-cawapres yang akan diusung,” katanya. 

Baca juga : PAN Resmi Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Zulhas: RI Punya Peluang Emas

Huda menegaskan, target kemenangan dalam Pilpres 2024 harus benar-benar menjadi pertimbangan KKIR plus Golkar-PAN. Hal ini penting dijadikan titik tolak kerja sama sehingga Prabowo tidak mengulang memori kelam koalisi pengusungnya yang kalah dalam Pemilu 2014 dan 2019.

“Pertimbangannya harus benar-benar peluang menang. Tidak sekadar jumlah kursi di parlemen, pasokan logistik, atau sekadar hasil survei. Tetapi, benar-benar keseimbangan dari figur yang diusung, kekuatan logistik, hingga basis tradisional dukungan capres-cawapres yang akan diusung,” katanya. 

PKB, tegas Huda, tetap berpatokan hasil Muktamar Bali dalam mengusung Capres atau Cawapres dalam Pemilu 2024. Forum tertinggi partai tersebut telah memutuskan untuk mengusung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai capres dalam Pemilu 2024.

Baca juga : Prabowo Bangga Diperkuat Dua Partai Bersejarah

“Ijtihad ini didasari pada efek positif yang akan ditimbulkan bagi kemenangan PKB dan program unggulan untuk bangsa jika Gus Imin benar-benar maju serta menang dalam Pilpres 2024,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.