Dark/Light Mode

Jokowi: Koalisi Pilpres Masih Ngalor-Ngidul

Rabu, 30 Agustus 2023 08:26 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini, sudah ada tiga koalisi untuk Pilpres 2024. Pertama, koalisi PDIP+PPP yang mengusung Ganjar Pranowo. Kedua, koalisi Gerindra+PKB+Golkar+PAN yang mengusung Prabowo Subianto. Ketiga, koalisi NasDem+Demokrat+PKS yang mengusung Anies Baswedan. Namun, di mata Presiden Jokowi, koalisi-koalisi itu, sepertinya belum final. Jokowi melihat, koalisi Pilpres yang ada masih ngalor-ngidul alias masih lirik sana-lirik sini.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Relawan Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN), di Kota Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Jokowi menjelaskan, saat ini partai politik masih terus bergerak untuk menentukan arah politiknya.

Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpesan kepada relawannya, tidak buru-buru dalam memberi dukungan terhadap Capres. Dia meminta pendukungnya lebih baik fokus bekerja untuk membangun ekonomi negara agar lebih kuat.

“Saya melihat atraksi politiknya belum selesai. Wira-wiri sana-sini. Saya nggak tahu partai ini ke sana, partai ini ke sini, partai ini ke sana, partai ini ke sini. Jadi, masih ngalor ngidul,” ucap Jokowi.

Jokowi pun mengajak para relawannya mengamati lebih dahulu pergerakan politik yang terjadi. Sebab, partai politik masih mencari-cari format koalisi terbaik untuk kepentingan masing-masing. Sehingga, Capres dan Cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024 masih belum pasti.

Baca juga : Ganjar Ketemu Imin dan Zulhas, Koalisi Pilpres Masih Cair

“Calonnya juga masih belum jelas. Cawapresnya siapa juga belum jelas,” sebut Jokowi.

Jokowi mengingatkan, saat ini kondisi ekonomi dunia sedang tidak stabil. Bahkan, banyak negara mengalami kenaikan harga BBM puluhan kali lipat. Untuk itu, warga Indonesia harus bersyukur, tidak mengalami kenaikan harga BBM signifikan.

Jokowi juga meminta masyarakat fokus bekerja. Ia tak ingin urusan politik 2024 justru mengganggu stabilitas ekonomi nasional. “Jangan ada konflik internal yang justru merugikan kebangkitan ekonomi kita,” pungkasnya.

Ketua Umum JAMAN, A Iwan Dwi Laksono mengatakan, Rapimnas ini digelar untuk meminta arahan dan petunjuk dari Jokowi terkait arah politik ke depan. Dia menegaskan, satu-satunya keinginan relawan adalah mempunyai pemimpin Indonesia selanjutnya yang mencintai rakyat seperti Jokowi.

Soal Capres, Iwan menyebut, pihaknya sudah condong ke Ganjar Pranowo. Sedangkan untuk Cawapres, banyak aspirasi nama-nama yang masuk di internalnya. Seperti Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Baca juga : Soal Dukungan Jokowi Di Pilpres, OSO: Tanya Presiden Langsung

“Namun, nama-nama itu belum kami putuskan. Akan kita rapatkan secara demokratis,” jelasnya.

Apakah betul koalisi masih ngalor-ngidul? Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira menyatakan, ya. “Memang masih ngalor ngidul, belepotan malah,” ujarnya, ketika dikonfirmasi, semalam.

Dia pun menyindir, gabungan parpol yang membuat koalisi sepertinya tidak mengerti arti koalisi itu sendiri. Sehingga, koalisi tersebut tidak bisa solid. “Makanya, PDI Perjuangan tidak pernah menggunakan terminologi koalisi, tetapi kerja sama,” ucapnya.

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek menjelaskan, koalisi baru bisa disebut tetap ketika sudah mendaftarkan Capres-Cawapres ke KPU. Untuk saat ini, segala kemungkinan masih bisa terjadi. 

Namun, Awiek memastikan, PPP berusaha konsisten dengan harapan Cawapresnya adalah Sandiaga Uno. “Tapi, kalau pada akhirnya beda tujuan, semuanya nanti yang dihitung ketika pendaftaran ke KPU,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Baca juga : Jokowi Tegaskan Penentu Capres Dan Cawapres Di Tangan Parpol

Ketua DPP PKB, Daniel Johan juga mengakui, koalisi saat ini masih dinamis, karena belum ada nama Cawapres. Meski begitu, dia berharap, Gerindra tetap mematuhi perjanjian di Sentul, saat membuat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan PKB, yang kini berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Kami tetap solid selama koalisi memegang komitmen kesepakatan yang ada dalam deklarasi Sentul,” kata Anggota Komisi IV DPR ini, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Rabu (30/8), dengan judul “Jokowi: Koalisi Pilpres Masih Ngalor-Ngidul”

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.