Dark/Light Mode

Elektabilitas Ganjar-Mahfud Rebound, Dipastikan Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024

Kamis, 4 Januari 2024 12:51 WIB
Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD/Ist
Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) Hadi Suprapto Rusli menyatakan, elektabilitas pasangan capres cawapres Ganjar-Mahfud dalam dua survei terakhir konsisten mengalami rebound. Pasangan nomor urut 3 ini dipastikan masuk putaran kedua Pilpres 2024.

Berdasarkan survei yang dirilis lembaga survei ICRC, Minggu (31/12/2023), pasangan Ganjar-Mahfud di putaran kedua akan berhadapan dengan Prabowo-Gibran.

"Jika dilihat dari data survei ICRC terbaru ini, maka Pilpres 2024 masih diprediksi akan terjadi dua putaran," kata Hadi Suprapto Rusli di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

ICRC menggunakan metode penarikan sampel yang digunakan adalah Stratified Random Sampling. Waktu pengumpulan data pada tanggal 20-26 Desember 2023. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yakni wawancara via telepon oleh pewawancara terlatih.

Dari hasil survei yang dilakukan ICRC, Prabowo-Gibran masih memiliki elektabilitas tertinggi dengan angka sebesar 39,4 persen. Sementara, Ganjar-Mahfud di posisi kedua dengan angka 29,1 persen. Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh hasil sebesar 25,6 persen.

Dalam keterangannya, populasi dalam survei ini adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. 

Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 1.230 orang dengan margin of error sebesar ±2.79 persen pada tingkat kepercayaan 9.

 Meski berada di urutan kedua, Ganjar-Mahfud harus memperbesar raihan suaranya di wilayah Jawa Barat.

Baca juga : Relawan SDG Bersama Ibu-Ibu Lampung Optimis Ganjar-Mahfud Menang Pilpres 2024

Selain itu, Ganjar-Mahfud juga harus bisa mempertahankan dan memperbesar angka elektabilitias di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mendapat 55,9 persen.

"Jika nanti Ganjar mampu melaksanakan segala potensinya di Jawa Barat, saya kira akan memberikan dampak untuk masuk ke putaran kedua," katanya.

Selain rebound, dalam hasil survei yang dirilis  Lembaga Indonesia Political Expert (IPE), Ganjar-Mahfud unggul atas Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

Direktur Survei IPE Agustanto menjelaskan, survei dilaksanakan selama tiga periode, yakni Agustus-September, November dan Desember 2023, Ganjar-Mahfud berturut-turut memperolah elektabilitas 30,45 persen, 32,78 persen dan 33,57 persen. 

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan elektabilitas 29,89 persen, 30,75 persen dan 31,25 persen. Sementara pasangan Anies-Muhaimin mengumpulkan elektabilitas 23,79 persen, 25,60 persen dan 26,79 persen.

"Untuk periode Desember 2023, tersisa 8,39 persen responden yang belum menjawab atau tidak tahu," ujarnya.

Menurut Agustanto, kenaikan elektabilitas Ganjar-Mahfud mempunyai relevansi yang cukup kuat dengan figur idaman capres-cawapres yang diinginkan masyarakat, yakni dekat dengan rakyat, bebas KKN, jujur dan dapat dipercaya.

Selain itu, alasan mengapa responden memilih Prabowo-Gibran bukan karena visi-misinya, tetapi dikarenakan bantuan sosial yang mereka terima selama rentang Oktober hingga Desember 2023.

Baca juga : Relawan RBPR Dan Warga Masyarakat Pinggiran Hutan Gelar Tumpengan

"Tidak ada turbulensi politik dan hal-hal yang bersifat mengganggu personifikasi pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, bisa menjadi faktor mengapa elektabilitas kedua pasangan ini bergerak dan meningkat," jelasnya.

Survei IPE dilaksanakan rentang waktu Agustus 2023 hingga Januari 2024 di seluruh wilayah Indonesia. Teknik pengambilan sampel dengan metode random purposive, dengan jumlah sampel sebanyak 2.400 responden. Survei menggunakan sampling error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Rilis survei yang dilakukan IPE pun meramaikan pemberitaan di media nasional. Survei IPE dilaksanakan rentang waktu Agustus 2023 hingga Januari 2024 di seluruh wilayah Indonesia. 

Teknik pengambilan sampel dengan metode random purposive, dengan jumlah sampel sebanyak 2.400 responden. Survei menggunakan sampling error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Rilis IPE pun linier dengan survei yang dirilis oleh Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI). 

ASI merilis hasil survei elektabilitas capres dan cawapres di kalangan Gen Z pasca debat perdana capres dan cawapres Pemilu 2024. 

Survei IPE ini dilaksanakan pada 16- 21 Desember 2023, secara nasional di 34 Provinsi di Indonesia. Lembaga ASI menyatakan populasi survei ini ialah Gen Z (penduduk usia 17-23 tahun).

Survei dilakukan dengan cara telesurvei melalui metode random digit dialing (RDD), yakni teknik penarikan sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening. 

Baca juga : Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Turun, Elektabilitas Ganjar-Mahfud Tertinggi

Jumlah sampel 1200 responden dan dengan asumsi simple random sampling, maka margin of error (MoE) adalah +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an mengatakan, elektabilitas Ganjar-Mahfud di kalangan Gen Z unggul dengan perolehan 34,9 persen suara.

Di posisi kedua adalah Prabowo-Gibran dengan 33,1 persen suara dan Anies-Cak Imin 26,1 persen suara. 

Sedangkan pemilih di kalangan Gen Z yang belum menentukan pilihannya atau undecided voters sebesar 12,0 persen.

"Saya bacakan urutannya, yang pertama, menempati urutan pertama adalah Ganjar-Mahfud  di angka 34,9 persen, kemudian Prabowo-Gibran di angka 33,1 persen, pasangan AMIN di angka 26,1 persen dan undecided voters itu di angka 5,9 persen,” ujar Ali Rif'an dalam rilis survei tersebut di Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).

Ali Rif'an mengatakan, potret Gen Z merupakan pemilih kritis dan lebih otonom. Sebab secara demografi, Gen Z dalam survei kebanyakan adalah mahasiswa dan belum menikah.

"Jadi ini potret para Gen Z. Mereka pemilih kritis, pemilih yang menurut saya lebih otonom. Karena secara mayoritas kalau kita baca demografinya, mereka terdiri dari beberapa mahasiswa. Rata-rata belum menikah. Secara beban tidak seperti generasi di atasnya gen milenial dan Gen X. Mangkanya pilihannya tentu saja jauh lebih kritis angka-angka ini," ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.