Dark/Light Mode

Usul Tambah Sudsidi Perguruan Tinggi

Timnas AMIN Dorong Biaya Kuliah Gratis Bagi Siswa Tidak Mampu

Sabtu, 27 Januari 2024 19:59 WIB
Deputi Timnas AMIN bidang Alumni Perguruan Tinggi, Hendry Harmen. (Foto: Ist)
Deputi Timnas AMIN bidang Alumni Perguruan Tinggi, Hendry Harmen. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi Timnas AMIN bidang Alumni Perguruan Tinggi, Hendry Harmen mengingatkan, sesuai Pasal 31 UUD 1945 setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD.

"Seharusnya pemerintah bisa mengalokasikan anggaran tersebut untuk meningkatkan subsidi perguruan tinggi negeri agar biaya kuliah menjadi gratis bagi yang tidak mampu," kata Hendry dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/1/2024).

Sementara untuk mahasiswa dari perguruan tinggi swasta pemerintah dapat membuat semacam program dana talangan, dengan memberikan pinjaman kepada orang tua mahasiswa tanpa bunga.

Baca juga : Gibran Dorong Santri Kuasai Skill Industri Modern

Di tengah kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dan terbatasnya keuangan negara saat ini, Hendry Harmen meminta pemerintah melakukan prioritas alokasi anggaran yang benar-benar menyentuh masyarakat.

"Perlu dipertimbangkan lagi proyek-proyek besar yang tidak langsung menyentuh kebutuhan hidup masyarakat banyak dalam jangka pendek ini," tutur Hendry.

Hendry juga mengkritik, kebijakan Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan kesempatan kepada mahasiswa membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan cicilan plus bunga melalui pinjaman online (pinjol).

Baca juga : Firli Bahuri Tersangka, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: Saya Tidak Malu!

"Kebijakan pinjol itu telah mengabaikan kontitusi dan membunuh masa depan mahasiwa," kata Hendry.

Mantan Ketua Ikatan Alumni (IA) ITB periode 2010-2015 itu mengemukakan, di beberapa negara seperti di AS, utang pinjaman mahasiswa itu berhubungan negatif dengan kepuasan hidup dan kesejahteraan psikologis, serta berhubungan negatif dengan status kesehatan.

"Pinjaman mahasiswa menciptakan tekanan keuangan selama kuliah sehingga melemahkan kinerja akademis mahasiswa, dan mengurangi kemungkinan penyelesaian gelar," terang Hendry.

Baca juga : Butuh Rekomendasi Perguruan Tinggi Tingkatkan Layanan Publik MPR

Apalagi terkait pinjaman online, menurut Deputi Timnas AMIN itu, telah menjadi permasalahan  kronis masyarakat di tanah air. Ia menunjuk banyaknya kasus-kasus depresi hingga bunuh diri karena terlilit pinjol.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.