Bakal Miskinkan Koruptor, Caleg PSI Marsha Damita Fokus Pada RUU Perampasan Aset 

RM.id  Rakyat Merdeka - Maraknya kasus korupsi di Indonesia menjadi perhatian caleg DPR RI, dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil 2 DKI Jakarta, nomor urut 4, Marsha Damita Siagian.

Penyandang gelar doktor dari London College of Fashion ini bertekad memiskinkan koruptor jika dirinya terpilih sebagai anggota DPR RI. 

Salah satu cara yang akan dilakukannya dengan memperjuangkan pengesahan RUU Perampasan Aset menjadi undang-undang.

"Jika tidak segera diundangkan maka seorang koruptor tidak akan jera mengingat biasanya hasil korupsi akan lebih besar dari denda yang dijatuhkan atau bisa dibilang seorang koruptor akan untung karena merasa sudah balik modal," tandas Marsha dalam keterangannya, Jumat (2/2) di Jakarta. 

Perihatin dengan tindak pidana korupsi yang selalu berulang bahkan semakin membesar, Marsha yang menyelesaikan bangku SMA-nya di Camberwell Girls Grammer Scholl Australia siap mendorong RUU Perampasan Aset disahkan menjadi undang-undang.

Baca juga : Berkat SBY dan Indrata Nur Bayuaji, Pacitan Masih Dikuasai Partai Demokrat

"Bisa dikatakan RUU perampasan aset adalah sebuah revolusi penegakan hukum melalui pemulihan aset yang disalahgunakan oleh seorang koruptor untuk dikembalikan kepada kas negara," lanjut Marsha menjelaskan.

Selain fokus pada RUU perampasan aset, Marsha yang pernah mengikuti Miss Indonesia 2006 mewakili Provinsi Sumatera Utara setiap menemui konstituennya di Jakarta selatan dan Jakarta Pusat, juga menyampaikan program tentang lingkungan hidup.

Bagi Marsha, pemanasan global yang berimbas kepada mencairnya es di kutub tidak dapat dihindari. Untuk meminimalisir itu, sebaiknya penggunaan energi hijau disegerakan. 

"Di setiap kampanye yang digelar, saya juga sering menyampaikan pentingnya penggunaan energi terbarukan seperti listrik dan tenaga surya sebagai pengganti energi BBM," jelas Marsha.

"Jika panas bumi terus bertambah, yang salah satunya disebabkan oleh polusi kendaraan bermotor, bukan tidak mungkin di tahun 2100 nanti Tebet, Jakarta tempat saya berkampanye saat ini akan tenggelam imbas naiknya permukaan laut yang disebabkan es di kutub mencair," lanjut Marsha. 

Baca juga : Warga Diimbau Pake Peralatan Listrik SNI

Dijelaskan Marsha yang memulai karier politik sebagai partisan di PSI semenjak tahun 2017, keberadaan Masjid Wal Adhuna di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta utara sebagian bangunannya sudah tenggelam akibat banjir rob.

"Ini contoh nyata yang harus disikapi oleh Pemda DKI maupun pemerintah pusat," jelasnya.

Berkaca dari hal tersebut, isu lingkungan seperti penggunaan energi terbarukan, penggunaan air tanah serta penanaman mangrove dipesisir pantai akan disuarakan jika dirinya melenggang ke Senayan.

Langkah nyata peduli dengan sesama, ibu dari tiga orang anak itu sempat membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran covid-19 dengan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD). "Itu lalu saya dibagikan secara cuma-cuma ke tenaga kesehatan," jelasnya.

Hal lain yang pernah dilakukan Marsha, wanita yang belajar politik pada alm. Wimar Witoelar semenjak 2006 ini, adalah soal perhatiannya kepada wilayah timur Indonesia seperti Papua dan Maluku.

Baca juga : ICW Tagih Komitmen 3 Paslon Dukung RUU Perampasan Aset

Perlengkapan sekolah seperti buku, tas sekolah, penggaris, pulpen, pensil serta lain-lain pernah didonasikan untuk membantu pendidikan di Indonesia bagian timur.

"Wilayah timur masih membutuhkan uluran tangan dan saya pernah membantu dengan mengirimkan berbagai bantuan bagi sekolah," tutup Marsha.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.