Dark/Light Mode

Budiman Sudjatmiko Jelaskan Makna Pernyataan Penutup Prabowo di Debat Pamungkas Pilpres 2024

Selasa, 6 Februari 2024 09:31 WIB
Capres Prabowo Subianto kiri dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka, saat debat Capres kelima yang dilangsungkan Minggu (4/2/2024). (Foto: Instagram)
Capres Prabowo Subianto kiri dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka, saat debat Capres kelima yang dilangsungkan Minggu (4/2/2024). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko memuji debat pemilu terakhir yang dilangsungkan Minggu (4/2/2024) lalu sebagai debat tertinggi dalam debat politik di Indonesia.

Sebagai Dewan Pakar pasangan nomor urut 2, Budiman juga secara khusus memuji pernyataan penutup dari Capres Prabowo Subianto, dan menjelaskan secara detail makna-makna dari pernyataan Prabowo Subianto tersebut.

"Ini adalah debat pamungkas, tidak hanya karena urutan tapi karena Ini adalah ibu dari seluruh debat politik di Indonesia. The Mother of All Political Debates in Indonesia. Dan Pak Prabowo memberikan penghormatannya, menjadikan panggung tersebut memancarkan kenegarawanan dan kepemimpinan." ujar Budiman di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Budiman menjelaskan, Prabowo menawarkan permintaan maaf yang sangat tulus dalam kepada semua pihak, mulai dari teman debat sampai kepada penyelenggara Pemilu.

“Ini adalah sifat kenegarawanan dasar, bahwa beliau berdiri sebagai pemimpin bangsa, bukan sebagai pemimpin golongan tertentu. Pak Prabowo menegaskan, musuh beliau bukan Pak Anies dan Pak Ganjar, sesengit apapun perdebatan yang penah taerjadi. Tapi musuh beliau adalah kemiskinan dan keterbelakangan.” jelas Budiman.

Baca juga : Pengamat Puji Pernyataan Penutup Prabowo: Berjiwa Besar, Siap Menang & Merangkul

Prabowo Subianto, lanjut Budiman, juga merupakan satu-satunya Capres yang mengapresiasi jasa para presiden Indonesia secara terbuka.

“Beliau menekankan pentingnya suatu kesatuan keberlanjutan. Mengingatkan kita semua Apa yang sudah dilakukan pemimpin-pemimpin sebelumnya, dan apa yang bisa yang bisa kita lanjutkan. Ini adalah suatu kesatuan dari Indonesia merdeka sampai hari ini," ujarnya.

Budiman kemudian menjelaskan satu persatu makna terimakasih Prabowo tersebut. Pertama, Bung Karno diapresiasi karena meletakkan dasar-dasar kebangsaan modern.

“Bung Karno membangun narasi terbesar bangsa Indonesia dengan pidato 1 Juni dengan lahirnya Pancasila. Ini adalah fondasi terbesar bangsa yang masih kita pegang teguh sampai hari ini.” tuturnya.

“Selanjutnya, Pak Harto adalah peletak dasar pembangunan ekonomi modern setelah Bung Karno. Lalu Pak Habibie menyadarkan bangsa Indonesia pentingnya pembangunan SDM dan pembangunan berdasarkan teknologi mendorong Indonesia cinta science.” lanjut Budiman.

Baca juga : Pengamat Apresiasi Pernyataan Penutup Prabowo: Merangkul, Pentingkan Persatuan

Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur, lanjut Budiman adalah juga peletak dasar kembali prinsip toleransi bangsa.

“Gusdur menjadi pengingat kembali karakter bhinneka tunggal indonesia dan untuk itu toleransi ditumbuhkan di era Gusdur. Apapun suku dan agama, serta aliran politiknya. Lalu Ibu Megawati adalah peletakdasar pelembagaan institutsi-institusi politik demokratis, seperti KPK dan MK. Bu Mega juga menata kembali politik demokratis.” jelasnya.

Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) menurut Budiman mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi oleh Prabowo karena meneruskan tradisi demokrasi dan merawat tradisi perdamaian, setelah era yang penuh konflik politik setelah demokrasi.

Kemudian Presiden Jokowi, adalah peletak dasar infrastruktur fisik dan SDM masa depan bangsa Indonesia.

“Pak Jokowi meletakkan dasar Indonesia menuju kemajuan dengan pemerataan infrastruktur fisik dan pembangunan SDM. Tidak ada yang tidak ada terjangkau. Dan satu lagi, Pak Jokowi menyatukan Indonesia dengan kerja.” jelas Budiman.

Baca juga : Survei LKPMM: Kekuatan Kaum Milenial Hantarkan Prabowo-Gibran Menangi Pilpres 2024

Hal yang juga digarisbawahi oleh Budiman adalah sikap persahabatan yang ditunjukkan Prabowo Subianto.

“Sikap persahabatan Pak Prabowo adalah ciri kenegarawanan. Melegakan lawan politik, teman berdebat, sehingga masyarakat menyambut hari pemilihan dengan hati yang adem. Membuat suasana Pemilu yang sebelumnya keras menjadi sejuk kembali.” ujarnya.

Budiman juga meyakini debat terakhir tersebut memiliki pengaruh yang besar terkait elektoral Prabowo Subianto.

“Tentu ada pengaruh elektoral yang besar, namun yang lebih penting adalah pelajaran. Debat kemaren adalah pancaran kenegarawanan yang telah dicatat oleh sejarah. Ditonton ratusan juta rakyat Indonesia, dan menjadi contoh bagi generasi bangsa Indonesia ke depan.” pungkas Budiman.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.